Punya Mobil Berfitur Idling Start-stop System, Perhatikan Akinya

Pabrikan otomotif selalu mencari cara baru untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, salah satunya adalah idling start-stop system yang diterapkan pada mobil.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Mei 2018, 14:05 WIB
start atau stop engine Daihatsu Copen

Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan otomotif selalu mencari cara baru untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar, salah satunya adalah idling start-stop system yang diterapkan pada mobil.

Misalnya, ketika beberapa saat terjebak macet atau berada di lampu merah yang masa tunggunya sampai di atas 1-2 menit, mobil bisa mematikan mesin dulu, dan akan nyala lagi saat pedal gas diinjak.

Saat mesin mati pun, menurut Muksin, Technical Operational Fast Pancoran, AC tetap menyala.

Jadi bukan hanya hemat, ramah lingkungan pula, sistem ini juga tetap menjaga pengemudi ataupun penumpang tetap nyaman.

"Sekarang juga ada mobil yang pakai sistem ISS (idling start-stop system). Mobil jalan, lalu saat berhenti beberapa lama, mesinnya akan mati. Tapi itu AC masih menyala. Begitu injak gas lagi, mesinnya akan menyala lagi," kata dia.

Cuma, mobil semacam ini butuh perlakuan khusus. Soalnya, sistem tersebut berpangku pada baterai atau aki yang juga bersifat khusus.

"Nah, ini akinya khusus, beda. Dia ada sensor khusus untuk membaca CCA (cold cranking ampere). Akinya kan membaca voltase, ampere, dan CCA," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Selanjutnya

Dengan acuan itu, maka aki harus dalam kondisi fit karena akan sangat sering dibutuhkan untuk start selepas idle.

"Kalau biasanya aki lain yang lemah masih bisa dipakai, kalau dia sudah ada gejala lemah harus segera diganti. Kalau enggak, (ECU di mobil) akan nge-reset." 

Reporter : Dimas Wahyu

Sumber : Otosia.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya