Liputan6.com, Palembang - Ketakutan masyarakat akan tingginya harga Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), ternyata tidak terlalu menjadi kenyataan. Seperti contohnya harga cabai di pasar tradisional saat ini menurun drastis dan tak ‘sepedas’ rasanya.
Seperti pantauan Liputan6.com di Pasar Tradisional Lemabang Pagi Palembang, di Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang. Harga cabai merah dan cabai hijau hanya dijual sebesar Rp 16.000 hingga Rp 28.000 per kilogram. Untuk menarik perhatian konsumen, para pedagang meletakkan harga Rp 4.000 untuk 0,25 Kg.
Untuk cabai rawit sendiri, hanya berkisar di harga Rp 20.000 hingga 28.000 per Kg. Harga ini berbeda jauh dibanding satu bulan sebelumnya. Harga cabai bisa melonjak di angka Rp 46.000 per Kg hingga Rp 50.000 per Kg.
Baca Juga
Advertisement
Diungkapkan Husni, pedagang cabai di Pasar Tradisional Lemabang Palembang, harga terendah memang Rp 24.000 per Kg, karena kualitasnya menengah kebawah, dibandingkan harga cabai Rp 28.000 per Kg.
“Stoknya juga banyak, jadi kita tidak mungkin menjual dengan harga tinggi. Apalagi banyak pedagang lain. Kalau kita tahan dengan harga tinggi, cabainya akan busuk dan tidak laku,” ujarnya, Jumat (25/5/2018).
Namun berbeda di Pasar Tradisional Kilometer 5 Palembang yang harganya jauh lebih mahal. Harga cabai bisa di angka Rp36.000 per Kg, namun sudah mengalami penurunan dari harga sekitar Rp 48.000 per Kg. Untuk harga bawang putih juga menurun dari harga Rp 32.000 per Kg menjadi Rp 24.000 per Kg.
Untuk harga daging sapi masih Rp 130.000 per Kg dan ayam potong Rp47.000 per Kg. Sama halnya di di Pasar Sako Kenten Palembang, harga daging sapi mulai Rp120.000 hingga Rp130.000 dan ayam potong sekitar Rp 45.000 Kg hingga Rp 47.000 per Kg.
"Bawang putih sempat tinggi harganya, tapi sekarang menurun drastis. Bukan hanya harganya yang turun, stoknya juga banyak," ujar Adel, pedagang sayur mayur di Pasar Sako Kenten
Panjangnya Rantai Distribusi
Yustianus, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Perdagangan (Disdak ) Sumsel mengatakan, untuk harga daging ayam yang masih tinggi, karena mata rantai distribusi masih panjang. Berbeda halnya dengan distribusi sayur mayur seperti cabai, yang mudah didapatkan.
“Ada hingga tujuh rantai distribusi yang harus dilewati untuk mendapatkan ayam potong, apalagi saat bulan Ramadhan hingga lebaran permintaannya tinggi. Makanya harganya melonjak naik,” katanya.
Untuk menstabilkan harga di pasaran, Disdag Sumsel berkoordinasi dengan pihak peternakan, agar harga ayam kembali normal sebesar Rp 33.000 – Rp 35.000 per Kg.
Disdag Sumsel juga menggelar Operasi Pasar (OP) di dua titik, yakni Pasar Tradisional Sukarami dan Sako Kenten Palembang, dengan harga paket sembako sebesar Rp 50.000. Mereka menargetkan bisa menggelar OP di 10 titik pasar.
Advertisement