Liputan6.com, Shanghai - Gara-gara seorang wanita, kereta di jalur Metro Shanghai, China harus terhenti selama 20 menit di jam sibuk pada Senin 21 Mei 2018. Insiden itu terjadi gara-gara ia mengaku kehilangan ponsel lalu melarang kereta untuk berangkat.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (25/5/2018), wanita yang tak diketahui identitasnya itu menyebabkan keributan di dalam kereta yang penuh sesak.
Ia menyebut bahwa ada seseorang yang telah mencuri ponselnya, sehingga memberanikan diri untuk mencegah kereta berangkat dari Stasiun Guanglan Road di Jalur 2, China.
Aksinya itu dikritik banyak orang.
Penumpang yang terlambat mendesak agar wanita tersebut keluar dari kereta. Mereka menilai tindakannya itu bisa dikenakan sanksi hukum.
Baca Juga
Advertisement
"Kami tidak tahu siapa yang mengambil ponselnya. Ia menuduh salah satu penumpang di kereta adalah pencuri ponsel miliknya sehingga melarang kereta untuk berjalan," ujar seorang petugas.
"Kejadian ini sebenarnya sudah langsung kami laporkan. Petugas sudah memintanya untuk turun agar masalah ini diselesaikan di kantor polisi, namun tidak didengar oleh wanita tersebut.
Upaya untuk mengeluarkan wanita ini dari dalam kereta terbilang alot. Penumpang yang kesal ikut berkomentar dan memarahi wanita itu.
"Kami tahu bahwa Anda adalah korban, tetapi ada ribuan orang yang sudah membayar kereta dan ingin berangkat ke tempat tujuannya. Jika sudah seperti ini, masih pantaskah Anda untuk diberi simpati?" ujar seorang penumpang.
Hingga saat ini belum diketahui apakah wanita China itu dapat menemukan ponselnya. Namun, kereta baru bisa beroperasi kembali 20 menit setelah kejadian.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kereta Berangkat 25 Detik Lebih Awal
Bicara soal kereta, belum lama ini sebuah insiden terjadi di Jepang, tepatnya di Stasiun Notogawa, Prefektur Shiga.
Para operator kereta di wilayah tersebut menyampaikan permintaan maaf kepada para penumpang lantaran kereta berangkat lebih awal dari jadwal.
Dikutip dari Next Shark, operator kereta tersebut meminta maaf karena salah satu armada mereka berangkat 25 detik lebih awal. Seharusnya, kereta di Stasiun Notogawa, Prefektur Shiga, Jepang, berangkat pukul 07.12, namun kereta ini justru bertolak pukul 07.11 lewat 35 detik.
Kereta yang berangkat lebih cepat dari jadwal itu dipicu kesalahan masinis. Sang juru mudi berpikir kereta Jalur Biwako ini akan tiba di Stasiun Nishi Akashi, di Prefektur Hyogo, Jepang pukul 09.14.
Agar tepat waktu, kereta ini berangkat jam 07.11 lewat 35 detik. Ia lalu melihat ke arah peron dan tidak ada orang. Karena peron kosong, ia langsung menutup pintu kereta dan mulai berangkat.
Keputusannya masinis kereta rupanya salah. Ternyata, dia tidak melihat beberapa orang yang berada di peron untuk naik kereta ini. Seorang penumpang yang ketinggalan kereta melapor kepada petugas.
Perusahaan menyebut tindakan ini tidak bisa dimaafkan. Sebab, keberangkatan lebih awal ini membuat para penumpang terpaksa menunggu kereta berikutnya yang tiba di Stasiun Nishi Akashi pukul 09.20.
"Ketidaknyaman yang dihadapi pelanggan kami benar-benar tidak dapat dimaafkan. Kami akan benar-benar mengevaluasi sikap kami dan berusaha untuk mencegah insiden seperti itu terjadi lagi," tulis perusahaan dalam surat permintaan maaf.
Kejadian serupa juga terjadi pada tahun lalu. Ketika itu, kereta dari Tokyo ke Tsukuba, Jepang berangkat 20 detik lebih awal. Operator kereta api ini, Tsukuba Express juga merilis permintaan maaf resmi kepada publik.
Advertisement