Alasan Yusuf Islam Tinggalkan Gemerlap Dunia Hiburan demi Jadi Mualaf

Yusuf Islam mengatakan, ia meninggalkan ingar bingar dunia hiburan dan menjadi mualaf demi memegang teguh kata-katanya.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 25 Mei 2018, 18:45 WIB
Cat Stevens (AFP/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta Tahun 1960-an, dunia musik dunia mengenal nama Cat Stevens. Ia adalah seorang musisi Inggris yang dikenal dengan lagu yang memiliki lirik dalam.

Namun tahun 1977, pelantun lagu ikonis "Where Do the Children Play" dan "Father and Son" ini membuat satu keputusan yang mengejutkan. Ia menjadi mualaf dan akan mundur dari industri hiburan.

Yusuf Islam lantas menceritakan alasannya mengapa ia ikhlas melakukan hal ini, saat menjadi pembicara dalam ajang Ted Talk, yang videonya diunggah melalui situs berbagi video baru-baru ini.

Yusuf Islam mengatakan, ia meninggalkan ingar bingar dunia hiburan dan menjadi mualaf demi memegang teguh kata-kata yang ia masukkan dalam musiknya.

"Aku selalu berkata kalau kau menemukan sesuatu kau harus meraihnya. Kalau aku tidak melakukannya, aku hanyalah orang yang bermuka dua, aku contoh yang buruk," kata dia.


Jadi Aktivis Kemanusiaan

Cat Stevens (AFP/Bintang.com)

Karena itulah setelah bertemu dengan nikmat Islam, ia kemudian menjalaninya secara sungguh-sungguh. "Aku merasa bertanggung jawab untuk percaya bahwa keyakinanku ini akan berkelanjutan, dan aku berani berdiri untuk mempertahankannya. Inilah ceritaku, aku tetap teguh, dan aku memilih jadi muslim," kata dia.

Ia kemudian mengatakan bahwa setelah memperdalam Islam, ia menemukan banyak pemahaman keliru yang dipercaya orang terhadap ajaran Rasulullah ini. "Aku pun sebelumnya punya pemahaman yang salah soal ini, dan aku harus membenarkannya," kata Yusuf Islam.

Kini, Yusuf Islam kembali berkarya lewat lagu-lagu yang bermakna dalam tentang pergulatan dalam diri dan tentang kemanusiaan.

Ia juga aktif sebagai aktivis kemanusiaan. Ia membangun SD Islam di London Utara. Ia juga memotori gerakan kemanusiaan Small Kindness, untuk membantu korban konflik kemanusiaan, salah satunya di Balkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya