Jokowi Teken Revisi Perpres, Premium Wajib Dijual di Jawa Madura dan Bali

Untuk penambahan kuota, akan ditentukan dalam sidang komite dan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2018, 16:33 WIB
Pengisian BBM kendaraan roda dua di salah satu SPBU di Palembang (Liputan6.com / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM). Dengan begitu, Premium wajib disalurkan di wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali).

Kepala Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Assa mengatakan, dirinya sudah mendapat informasi terkait ditandatanganinya revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014, yang mewajibkan penjualan Premium di Jamali karena statusnya telah berubah menjadi penugasan.

"Tadi malam kami sampaikan pak menteri sampaikan Peraturan Presiden 191 sudah ditandatangani Presiden," kata Fanshurullah, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (25/5/2018).

Menurut Fanshurullah, setelah revisi Peraturan Presiden keluar selanjutnya akan diterbitkan peraturan turunan yang menetapkan mekanisme penyaluran Premium di Jamali.

"Nanti ada Keputusan Menteri dimana ada penugasannya kepada BPH Migas untuk tentukan lokasi termasuk alokasi, untuk jenis Premium ron 88 di Jamali,"‎ paparnya.

Fashurullah mengungkapkan, dengan adanya kewajiban penyaluran Premium di wilayah Jamali, maka akan dilakukan penambahan kuota Premium berasarkan rencana awal sebesar 5,1 juta kilo liter (kl).‎

Untuk penambahan kuota, akan ditentukan dalam sidang komite dan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero).

"Kita kan BPH Migas ada komite mesti ada sidang komite, ada rapat komite, sebelumnya direktur BBM kita komunikasi dengan Pertamina lihat Pertumbuhan Ekonomi dan jumlah kendaraan," tandasnya.


Pertamina Yakin Stok BBM Aman Saat Arus Mudik 2018

Aktivitas pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Pertamina (Persero) telah siap melakukan langkah antisipasi arus mudik dan balik Lebaran 2018. Sehingga para pemudik dapat merasa tenang , stok BBM diklaim dapat memenuhi kebutuhan.

Hal ini ditegaskan langsung Vice President Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Sardjito. Dia juga menyatakan, sebelum arus mudik dan balik Lebaran, bahkan puasa  berlangsung, Pertamina telah melakukan persiapan, seperti penyetokan BBM sejak tiga bulan sebelumnya.

“Karena untuk membangun stok itu tidak bisa dipersiapkan (dalam waktu dekat) kalau mau Lebaran baru sekarang disiapkan. Jadi sekarang (Pertamina) sudah siap,” ungkap Adiatma kepada Liputan6.com, Selasa (22/5/2018).

Adiatma juga memprediksi, jumlah pemudik pada 2018 ini mengalami peningkatan hingga 13 persen. Hal ini terjadi lantaran sejumlah ruas jalan tol kini mulai bersinergi atau tersambung satu sama lain.

Adapun jumlah bahan bakar yang saat ini mulai distok Pertamina selama puasa, antara lain, Premium selama 27 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 20 hari, Pertamax Turbo 28 hari, Solar 24 hari, dan Dexlite 27 hari.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya