Liputan6.com, Majalengka - Top 3 News Hari Ini, benarkah Bandara Kertajati di Majelangka, Jawa Barat terbaik ke-2 setelah Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten? Atau malah sebaliknya?
Bandara yang memilki nilai proyek sebesar Rp 2,6 triliun itu, nantinya akan terkoneksi dengan berbagai infrastruktur transportasi. Seperti Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cipali, dan jalur kereta api.
Advertisement
Selain itu, panjang landasan bandara ini mencapai 2.500 X 60 meter. Pihak pengembang mengestimasi, daya tampung penumpang setiap tahunnya bisa mencapai 5,6 juta orang.
Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian, hakim yang ditakuti para koruptor Negeri ini akan memasuki masa pensiun. Dia adalah Hakim Agung Artidjo Alkostar.
Kegiatan apa yang akan dilakukan Artidjo setelah tak lagi berkantor di Gedung Mahkamah Agung? Dia akan ke kampung halamannya di Situbondo dan Sumenep untuk beternak kambing.
Selama menjadi Hakim MA, Artidjo menceritakan dirinya kerap menjadi sasaran pembunuhan dari mereka yang tidak suka pada putusannya.
Dia mengaku juga pernah hampir dibunuh orang berpakaian ninja, saat membela kasus Santa Cruz di Dili, Timor Timur.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:
1. Kemegahan Bandara Kertajati
Bandara Kertajati dibangun di atas lahan 1.800 hektare sejak Desember 2015. Nilai proyeknya mencapai Rp 2,6 triliun.
Nantinya bandara ini akan terkoneksi dengan berbagai infrastruktur transportasi seperti Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cipali dan jalur kereta api.
Peresmian Bandara Kertajati sempat mundur dari 2016 menjadi 2017. Lalu mundur lagi menjadi 2018. Bukan tanpa sebab peresmian Bandara Kertajati mundur hingga dua kali.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, menceritakan, semula Bandara Kertajati ini terkatung-katung penyelesaiannya.
Karena secara konsep keberadaannya menjadi silang pendapat antara perencana kota (city planner) Pemprov Jabar dan pemerintah pusat.
2. Rahasia Artidjo Alkostar Kebal Ancaman Pembunuhan hingga Santet
Selama menjadi Hakim Agung, Artidjo Alkostar mengaku dirinya kenyang dengan bentuk ancaman.
Artidjo bercerita saat membela kasus Santa Cruz di Dili, Timor Timur--sekarang Timor Leste. Dia hampir dibunuh orang berpakaian ninja.
Namun, penyerang waktu itu salah sasaran. Dia malah menyasar asisten Artidjo. Ancaman pembunuhan juga diterimanya saat membela kasus penembakan misterius di Yogyakarta.
Namun, semua ancaman tak membuat Artidjo gentar. Ia malah mengabaikannya. Menurut dia, darah Madura yang mengalir dalam tubuhnya menjadi alasan.
3. Kabareskrim: Polri Tak Akan Tahan Remaja Penghina Jokowi
Remaja penghina Presiden Jokowi di media sosial akhirnya ditangkap polisi. Pemuda yang berinisial S itu diamankan di kediamannya di Kembangan, Jakarta Barat.
Saat ini remaja penghina Jokowi tersebut masih berada di Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Saat ditanyakan apakah pihaknya akan tetap melakukan proses hukum terhadap pria 16 tahun itu. Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto hanya irit bicara. "Lihat nanti," ujar dia.
Lantas, bagaimana dengan rekan-rekan remaja penghina Jokowi?