Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bertemu dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di Markas PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis, 24 Mei 2018 kemarin. Dalam pertemuan itu, Samad disebut-sebut meminta dukungan PKS untuk diusung dalam laga Pilpres 2019.
Melihat hal tersebut, mantan politikus PKS Fahri Hamzah tak rela jika PKS mendukung Abraham menjadi Capres.
Advertisement
Secara pribadi, Fahri mengaku belum ikhlas dengan perbuatan Abraham Samad yang menjadikan mantan Mantan Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq sebagai tersangka korupsi.
"Saya masih belum terima cara dia memvonis Pak Lutfhi itu aja. Jadi saya punya pandangan itu saya tidak terima dan karena itu saya enggak terima kalau dia yang menjadi calon kami. Hati-hati kita masih kecewa dengan apa yang dia lakukan dulu," ujar Fahri di rumah dinasnya, Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 25 Mei 2018.
Fahri juga bercerita bahwa cara Abraham Samad mengusut Lutfhi salah dalam hukum. Namun, dirinya saat ini tak mau ambil pusing. Dia menyerahkan keputusan kepada jajaran PKS yang kini dipimpin Sohibul Iman.
"Saya masih bisa mengatakan kepada dia cara dia mendelik itu salah. Tapi udahlah itukan urusan pengurus ya, struktur. Adapun kita ini mengembangkan dialog saja supaya banyak orang yang terlibat dalam dialog nasional ini sehingga masyarakat punya pilihan yang semakin lama semakin banyak," tandas Wakil Ketua DPR ini.
Bertemu Petinggi PKS
Mantan Ketua KPK Abraham Samad berkunjung ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di Jalan TB Simatupang, Jakarta. Samad hendak bersilaturahmi dengan Presiden PKS, Muhammad Sohibul Iman dan jajaran pengurus DPP PKS lainnya.
Berdasarkan agenda, diketahui kedatangan Samad bertujuan dalam kerangka komunikasi politik yang coba dijalin.
Sebelumnya, Samad bersama sejumlah relawan di Palembang, Padang, dan Makassar telah mendeklarasikannya sebagai calon presiden RI 2019-2024.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement