Liputan6.com, Jakarta Salah satu gangguan pada anak yang harus orangtua kenali guna mendapatkan perawatan yang tepat adalah disleksia.
Disleksia menyebabkan anak sulit membaca, menulis, dan mengeja. Penyebabnya tidak diketahui pasti tapi gejalanya bisa orangtua kenali.
Gangguan pada anak yang satu ini bila tidak segera ditangani menyebabkan prestasi si Kecil menurun, sampai terganggunya interaksi sosial.
Umumnya orangtua bisa menaruh curiga anak mengalami disleksia apabila saat usia prasekolah mengalami gejala-gejala berikut:
- Terlambat dalam berbicara dibandingkan anak-anak seusianya
- Kesulitan menggunakan dan menyusun kata-kata yang tepat dan benar
- Kesulitan untuk mengucapkan kata baru
Baca Juga
Advertisement
Saat Anak Masuk Sekolah
Sedangkan saat anak sudah mulai masuk sekolah, anak terlihat beberapa gejala seperti berikut:
- Kesulitan dan sering salah saat membaca
- Kesulitan dalam memahami kata yang didengarnya
- Mengalami kelambanan dalam menulis dan tulisan terlihat tidak rapi
- Kesulitan mengeja huruf
- Kesulitan memahami apa yang didengar
Advertisement
Pengobatan Anak yang Mengalami Disleksia
Untuk pengobatannya sendiri, disleksia membutuhkah pendekatan khusus bukan dengan obat-obatan. Tahap pertama adalah menentukan diagnosis dengan benar.
Kemudian dilakukan berbagai pemeriksaan psikologis dan fisik. Selanjutnya disusul dengan evaluasi lengkap mengenai kelemahan dan kelebihan anak, yang melibatkan bantuan guru-guru di sekolah.
Setelah itu, dilakukan pertemuan antara orang tua, guru, dan profesional untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam memperbaiki cara belajar anak. Orangtua juga akan diberikan petunjuk bagaimana membantu anak di rumah.
Gangguan Bicara Anak Tidak Bisa Dicegah Saat di Kandungan
Ingat, disleksia tidak dapat dicegah sejak dalam kandungan, tapi faktor risiko yang memicu terjadinya disleksia pada masa kehamilan dapat membantu mencegah disleksia pada anak.
Oleh karena itu jangan abaikan kesehatan selama masa kehamilan dengan rutin kontrol ke dokter kandungan dan menerapkan pola hidup sehat demi kesehatan ibu dan janin.
Penulis : dr. Dyah Novita Anggraini / Klik Dokter
Advertisement