Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dilarang berceramah di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM). Fahri meminta agar sesama anak bangsa sebaiknya menghilangkan ketegangan antarsesama.
"Saya sudah klarifikasi, memang saya bilang begini, mari kita hancurkan ketegangan-ketegangan. Saling mendengarlah kita, mari mulai," kata Fahri Hamzah di rumah dinasnya, Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (25/5/2018).
Advertisement
Fahri menyayangkan larangan itu, padahal dialog merupakan hal penting untuk menghilangkan kecurigaan antarsesama. Baginya, dialog merupakan gizi di negara demokrasi.
"Pentingnya mulai dialog saling mendengar supaya kita tidak saling curiga. Omongan-omongan ini bermanfaat, ini gizi bagi demokrasi kita. Saya kira ini aja dulu yang ingin saya sampaikan, saya juga enggak mau memasukkan hati, cuma mari kita memulai saling positif satu sama lain," tutur Wakil Ketua DPR ini.
Sebelumnya, saat melawat ke Yogyakarta 22 Mei lalu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dijadwalkan berceramah di Masjid Universitas Gadjah Mada usai saat tarawih. Namun mendadak, jadwal ceramah Fahri dibatalkan pihak universitas.
Bagian Humas dan Protokol UGM Iva Aryani menjelaskan, Fahri Hamzah dicoret dari daftar penceramah di masjid UGM, setelah pimpinan kampus berdiskusi dengan takmir.
Alasan Fahri Dilarang Ceramah
Alasannya, Fahri dianggap sebagai salah satu tokoh yang kerap menuai pro dan kontra.
"Sebenarnya bukan melarang, beberapa waktu lalu kan sudah ditetapkan beberapa nama penceramah di masjid kampus, lalu ada beberapa masukan dari beberapa pihak, ini begini, begini, ada beberapa yang dirasa banyak pro kontra," kata Iva saat dihubungi merdeka.com, Kamis (24/5/2018).
Iva mengatakan, UGM tak ingin ada kontroversi. Terlebih hal itu terjadi karena sebuah ceramah di masjid kampus. Oleh sebab itu, pihak kampus dan takmir memutuskan untuk mencoret nama Fahri Hamzah dari daftar penceramah.
Iva tak merinci indikator tokoh kontroversi yang disematkan kepada Fahri Hamzah. Namun, sekali lagi, dia menekankan, keputusan itu diambil atas diskusi antara pimpinan universitas dan takmir masjid.
"Awalnya dijadwalkan, ini kok ramai nih, akhirnya dievaluasi, daripada nanti menghasilkan pro kontra," jelas dia.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement