Liputan6.com, Bogor - Hingga Sabtu pagi tadi, korban keracunan tutut masih tergolek lemah di Puskesmas Bogor Utara. Hampir seluruh ruangan termasuk ruang dokter pun dimanfaatkan untuk merawat para korban yang sebagian besar anak-anak. Saat ini jumlah korban bertambah enam orang menjadi 62 orang.
Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Sabtu (26/5/2018), Dinas Kesehatan akan menyisir sejumlah wilayah untuk mencari kemungkinan ada korban lainnya.
Advertisement
Sementara, kasus keracunan makanan ini telah ditetapkan menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) dan akan diputuskan oleh Plt Walikota Bogor.
"Bilangnya pusing, mual, dan perut sakit. Saya tanya makan apa. Tadinya mah seperti biasa buka puasa langsung keluar. Eh pas ditanya makan tutut," ujar Lina, salah satu ibu korban.
Dinas Kesehatan Kota Bogor juga akan bekerjasama dengan Polresta bogor untuk menyelidiki penyebab keracunan. Sementara itu, polisi telah mengamankan dua orang pedagang tutut.
" Ada dua orang pedagang yang kita amankan dan lakukan pemeriksaan di Mapolres Bogor Kota, yaitu inisial J dan S. Saat ini kita juga telah amankan makanan oleh penyidik," kata Kasat Polresta Bogor Kota Didik Purwanto.
Jumat malam, 25 Mei kemarin, puluhan warga Kampung Sawah, Kota Bogor dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas setelah mengeluh pusing, mual, dan disertai muntah-muntah.
Tercatat 56 warga Kampung Sawah, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor dirawat di puskesmas setempat usai menyantap makanan tutut.