Liputan6.com, Paris - Kepolisian kota Paris mengatakan dua orang pengumpul sampah ditangkap pada Jumat, 25 Mei 2018 karena mencuri truk sampah dengan maksud membuang isinya di depan markas besar partai Presiden Emmanuel Macron di kota itu.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (26/5/2018), operasi polisi di pusat kota Paris Jumat 25 Mei pagi waktu setempat telah mencegat keduanya sebelum mereka sempat membuang sampah itu. Demikian menurut seorang keterangan anggota polisi yang dirasiakan namanya.
Video di media sosial memperlihatkan anggota polisi Paris mengenakan rompi kebal peluru seraya menodongkan senjata ke kedua laki-laki itu di Opera Avenue.
Baca Juga
Advertisement
Media Paris mengabarkan kedua orang itu adalah aktivis serikat buruh. Truk itu mereka curi dari kerabat kerja mereka di Paris utara.
Truk sampah di Paris dilengkapi dengan geo-tracking.
Beberapa orang melancarkan protes hari Jumat di markas besar partai LREM yang tidak jauh dari lokasi operasi polisi tadi.
Macron tidak menanggapi langsung insiden itu, tetapi mengatakan pemrotes yang membakar patungnya baru-baru ini atau melancarkan demonstrasi kekerasan "kurang punya harga diri".
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Paris Akan Miliki Armada Mobil Terbang
Dalam kasus terpisah, Perusahaan transportasi daring Uber mengumumkan investasi sebesar 20 juta euro (sekitar Rp 330 miliar) untuk membangun armada mobil terbang yang dapat lepas landas dan mendarat di berbagai tipe permukaan padat.
Proyek ambisius tersebut menunjuk Paris sebagai lokasi uji coba, sekaligus menjadikan Kota Cahaya itu sebagai pusat pengembangan Uber pertama di luar Amerika Utara.
"Prancis adalah lokasi yang sempurna untuk kemajuan kami di masa depan, karena kota ini penuh dengan sejarah riset dan pengembangan yang kuat, insinyur kelas dunia, dan peran unik dalam industri penerbangan global," kata Uber dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari CNN.
Saat ini, Uber telah memiliki tiga laboratorium pengembangan yang semuanya berada di kawasan Amerika Utara, yakni di Pittsburgh, San Fransisco, dan Toronto.
Ketiga lokasi tersebut difokuskan untuk pengembangan teknologi kemudi otomatis dan rancangan mobil terbang berjuluk Elevate.
Khusus untuk teknologi mobil terbang, Uber akan mengalihkannya ke Paris, sekaligus mengembangkan penelitian tentang manajemen ruang udara, jaringan komunikasi real-time, penyimpanan energi, dan sistem pengisian bahan bakar.
Pengumuman tentang proyek ambisius itu disampaikan oleh Uber dalam sebuah konferensi teknologi di Paris, sebagai tanggapan terhadap peluang investasi yang dibuka secara luas oleh Presiden Emmanuel Macron.
Rencananya, armada mobil terbang Uber akan siap beroperasi di Paris dalam jangka maksimal lima tahun ke depan.
Advertisement