Disleksia Terjadi pada Anak yang Kekurangan Omega-3 Selama di Kandungan?

Apa sebenarnya faktor risiko yang menyebabkan seorang anak bisa terkena disleksia?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2018, 17:00 WIB
Ilustrasi anak bermain di lantai (iStockphoto)
Disleksia pada anak bisa dicegah? (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Meskipun penyebab disleksia pada anak belum diketahui dengan pasti, tapi ada sejumlah faktor risiko yang membuat si Kecil mengalami kesulitan membaca, menulis, dan mengeja. 

Kelahiran prematur, misalkan. Selain menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah, risiko di kemudian hari yang rentan terjadi di diri mereka adalah masalah disleksia ini. 

Selain itu, faktor makanan selama kehamilan sampai si Kecil lahir ke dunia. Menurut penelitian yang dilakukan Professor John Stein dari Universitas Oxford, Inggris, kekurangan omega-3 berkaitan dengan gangguan disleksia.

 

 


Mengapa Kekurangan Omega-3 Dikaitkan dengan Disleksia?

Hal ini disebabkan karena kurangnya omega-3 menyebabkan terjadinya gangguan di saraf pendengaran.

Pada penderita disleksia dipercaya dapat mendengar suara yang didengarnya, tapi tidak dapat mendengar secara jelas, karena adanya gangguan di saraf pendengaran tersebut.

Ini mengakibatkan sulitnya mengerti kata yang didengar tersebut. Kandungan DHA di dalam omega-3 berperan dalam pembuatan membran sel di saluran pendengaran yang dikenal dengan sebutan magnosel.

Sedangkan kandungan DHA dan EPA di dalam omega-3 berperan dalam membuat selaput tipis di sekitar sel-sel pendengaran, yang berfungsi untuk meneruskan gelombang suara supaya lebih cepat diterima otak.

Jadi, ibu hamil disarankan untuk memperbanyak asupan omega-3 seperti ikan salmon, telur, susu, yoghurt, kacang-kacangan, serta sayur seperti bayam dan kubis.

Penulis : dr. Dyah Novita Anggraini / Klik Dokter

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya