Kisah Sedih Dzeko Puasa Saat Perang Bosnia

Sebelum era kejayaannya sebagai pemain profesional, Dzeko ternyata punya kisah sedih saat usianya masih enam tahun.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 26 Mei 2018, 23:00 WIB
Striker AS Roma, Edin Dzeko (tengah) (Riccardo Antimiani /ANSA via AP)

Liputan6.com, Roma - Siapa yang tidak mengenal Edin Dzeko? Dia merupakan stiker maut Timnas Bosnia dan Herzegovina yang kini memperkuat AS Roma di Serie A.

Sebelum era kejayaannya sebagai pemain profesional, Dzeko ternyata punya kisah sedih saat usianya masih enam tahun. Dia harus berpuasa saat Bosnia dilanda perang.

Bosnia dilanda konflik bersenjata internasional pada Maret 1992 hingga November 1995. Konflik ini melibatkan Bosnia dan Republik Federal Yugoslavia (kemudian berganti nama menjadi Serbia dan Montenegro) serta Kroasia.

"Saat sahur, tidak ada banyak waktu untuk makan. Aku sangat takut setiap hari. Kami harus bersembunyi ketika terdengar suara tembakan dan suara bom," ucap pria yang lahir di Sarajevo, ibukota Bosnia tersebut, dikutip dari hotterthanapileofcurry.

"Pada saat itu, Anda bisa ditembak kapan saja. Setiap hari, aku menangis. Itu sungguh mengerikan," dia menambahkan.

Pria yang lahir pada 17 Maret 1986 tersebut menceritakan, rumah yang ditempatinya bersama kedua orang tua rata dengan tanah akibat perang di Bosnia. Tidak punya rumah membuat Dzeko mengungsi ke rumah kakeknya. Di rumah berukuran 35 meter persegi itu, dia harus tinggal dengan belasan keluarganya.

"Semua keluargaku ada di sana, mungkin 15 orang tinggal di sebuah apartemen dengan ukuran 35 meter persegi," dia menceritakan.

"Semua keluargaku menyadari, setiap hari di Bosnia akan ada seseorang yang meninggal karena perang," sambung pria berpostur 193 cm tersebut.

"Banyak anak-anak yang menendang bola di sekitar jalan, termasuk aku. Ketika perang berakhir, aku menjadi jauh lebih kuat secara mental. Terima kasih Tuhan perang telah usai," Dzeko mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya