Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan PNS.
Pada 2018, PNS aktif akan menerima jumlah THR lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan bagi pensiunan PNS merupakan tahun pertama mendapat THR.
Mungkin THR tersebut akan digunakan untuk persiapan dan merayakan Hari Raya Lebaran. Jika tidak dikelola dengan baik untuk merayakan Lebaran dapat membuat pengeluaran membengkak. Hal itu dapat menimbulkan utang dan dana akan habis sebelum gajian tiba.
Baca Juga
Advertisement
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mieke Rini, memberi tips bagi PNS agar tidak terjebak pada pengeluaran yang membengkak saat Lebaran. Salah satu pengeluaran cukup besar saat Lebaran yaitu mudik. Apalagi bagi Anda yang merencanakan mudik saat Lebaran.
"Pertama dan paling besar dana yang dikeluarkan sudah pasti mudik. Ini yang harus diperhatikan secara baik-baik bagi PNS," tuturnya kepada Liputan6.com, Minggu (26/5/2018).
Perhatikan Biaya Transportasi
Rini menuturkan, budaya mudik ini harus disiasati salah satunya dengan pemilihan transportasi yang terjangkau bagi PNS.
"Transportasi pada mahal-mahal, ini bisa diakali dengan cari yang terjangkau. Misal daripada naik pesawat bisa patungan dengan mobil saudara ataupun teman. Atau jika harus naik pesawat coba cari yang paling terjangkau bagi Anda," ujar dia.
Ia juga mengingatkan kewajiban mudik jangan sampai membuat Anda terutama PNS kehilangan kontrol mengatur keuangan. Tetap harus hati-hati mengelola keuangan dan menggunakan secara bijak.
Rini menambahkan, biaya lain yang harus diperhatikan saat Lebaran yaitu membagikan amplop. Sebaiknya membagikan dana di amplop jauh sebelum berangkat mudik. Ini agar menghindari dana tambahan yang akan dikeluarkan. Selain itu, tentukan kepada siapa amplop tersebut dibagikan.
"Jadi kalau bisa ini memang sudah disiapkan dalam bentuk amplop, literally amplop. Jadi jangan sampai pas sudah di kampung baru mau diamplopin dan akhirnya bingung mau membaginya. Selain ribet pasti ada dana tambahan kalau sudah di tempat," ujar dia.
Rini menyatakan pengelolaan yang tak kalah penting yakni makanan. Ia menyarankan agar disiapkan budget khusus untuk makanan suguhan nanti.
"Makanan ini nanti ke mana-mana juga ya arahnya. Jadi bisa berupa makanan suguhan, ataupun oleh-oleh. Selain itu juga ada jalan-jalan dengan makan bersama, ini sebaiknya disiapkan budget khusus," ujar dia.
Advertisement