Perahu Tanpa Lampu Bertabrakan, Nelayan Terlempar dan Hilang di Perairan Cilacap

Nahas, saat melintas di sebelah timur Bui Merah, Cilacap, dari arah berlawanan melaju perahu lain yang juga tak berlampu. Tabrakan keras pun tak terhindarkan

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 27 Mei 2018, 08:01 WIB
Seorang nelayan Donan, Cilacap, terlempar usai tabrakan dan hilang di perairan Donan. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Cilacap - Langit telah gelap ketika Edwar (30), nelayan asal Puring RT 05/02 Kelurahan Jojok Kutawaru Kecamatan Cilacap Tengah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah pulang usai Mintur atau mencari kepiting Rajungan, Jumat malam, 25 Mei 2018.

Ia menghela perahu jukungnya dalam kegelapan. Laju perahunya hanya dituntun intuisi dan lampu-lampu pelabuhan Sleko di pinggir perairan Donan dan cerobong Pertamina yang menyala di kejauhan.

Bertahun-tahun sudah ia menjadi nelayan rajungan dan selalu melintas di area yang sama. Baginya, dan nelayan lain, lampu perahu tak wajib hukumnya. Mereka dituntun oleh keakraban mereka terhadap laut.

Nahas, saat melintas di sebelah timur Bui Merah, Cilacap, dari arah berlawanan melaju perahu lain yang juga tak berlampu. Tabrakan keras pun tak terhindarkan.

Edwar cepat-cepat berenang. Ia meraih kembali perahunya dan berhasil selamat. Tetapi, ia tidak dengan Sipon alias Poniman (50), lawannya dalam tabrakan perahu ini. Sipon hilang ditelan perairan Donan yang bermuara langsung ke Samudera Hindia.

Dengan bantuan nelayan lainnya, Anto (30), ia mencari mati-matian mencari keberadaan Sipon. Sayangnya, warga Progo Barat, Desa Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Cilacap itu raib.

"Poniman terlempar dari perahu, jatuh dan hilang. Diduga tidak bisa berenang. Kejadian sekitar pukul 19.00 WIB," ucap Juru Bicara Basarnas Pos SAR Cilacap, Saeful, kepada Liputan6.com, Sabtu, 26 Mei 2018.


Kendala Pencarian Korban Tenggelam Perairan Cilacap

Tim SAR gabungan mencari keberadaan korban tenggelam di perairan Donan yang berdekatan dengan Dermaga Sleko, Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Basarnas/Muhamad Ridlo)

Lantaran tak berhasil menemukan korban, Edwar dan Anto pun segera melapor ke Pos Jaga Sleko. Laporan itu lantas diteruskan ke Basarnas Cilacap dan sejumlah potensi SAR lainnya.

Tim SAR gabungan yang terdiri atas personel Basarnas Cilacap, TNI AL, Polair, RAPI, TPKL, dan Rescue Cilacap pun langsung dibentuk. Nelayan setempat dan keluarga korban juga turut mencari. Sayangnya, pencarian nihil.

Lantas pencarian diteruskan keesokan harinya. Namun, hingga Sabtu sore pun, korban tabrakan perahu ini masih belum ditemukan.

Pencarian terkendala air keruh, arus perairan donan yang deras serta kecepatan angin. "Untuk pencarian difokuskan di titik lokasi kejadian perkara. Kedalaman area perairan sekira 15 meter," dia menambahkan.

Namun begitu, Tim SAR gabungan tak lantas menyerah. Pencarian dilanjutkan pada keesokan harinya, Minggu (27/5/2018).

Pencarian akan dibagi menjadi dua sektor. Sektor satu, menyisir sekitar Lokasi Kejadian Perkara (LKP) hingga Area 70 dengan jarak sekitar dua kilometer. Sektor kedua, menyisir LKP ke arah sebaliknya, Pelabuhan Jojog, juga dengan jarak sekitar dua kilometer.

Dalam pencarian itu, tim SAR gabungan didukung dengan peralatan pencarian air lengkap. Mereka juga mengerahkan empat perahu milik Basarnas, jukung katir Rescue, Lanal cilacap, dan Polisi Air Polres Cilacap.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya