Rob dan Mudik, Mengurai Masalah Berpilin

Seluruh pompa air dan petugas yang ada harus siap dioperasikan 24 jam secara bergiliran.

oleh Felek WahyuEdhie Prayitno Ige diperbarui 27 Mei 2018, 12:01 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menemui anak-anak yang tinggal di daerah rob. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Semarang - Rob kembali menjadi hantu di Semarang, Jawa Tengah. Bukan karena merendam permukiman saja, melainkan sudah menggenangi Jalur Pantura Kaligawe dan Genuk Kota Semarang. Dikhawatirkan, rob ini akan mengganggu arus mudik Lebaran 2018.

Rob seperti menjadi tradisi. Bedanya rob terjadi tak bisa diduga waktunya. Jika rob terjadi saat puncak arus mudik, dipastikan kemacetan juga akan menjadi dampak ikutan.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku kekhawatiran terjadinya rob merendam jalur mudik. Itu sebabnya ia menyiapkan antisipasi sedini mungkin.

"Kaligawe dan Genuk sempat terendam rob hingga 1,5 meter. Ini kejadian beberapa hari lalu. Tapi rendaman itu bukan karena rob semata, tapi ditambah adanya tanggul Kali Sringin yang jebol," kata Hendi kepada Liputan6.com, Minggu (27/5/2018).

Atas peristiwa itu, ia memerintahkan inventarisasi seluruh peralatan yang bisa digunakan. Jumlah pompa milik Pemerintah Kota Semarang dan juga instansi lain yang bisa dimanfaatkan secara bersama-sama. Petugasnya juga disiapkan untuk bekerja 24 jam dengan sistem giliran.

"Siaga 24 jam. Sudah ada jadwal piket, termasuk saat Lebaran. Semoga saat mudik Lebaran nanti bisa berjalan lancar," kata Hendi.

Khusus penanganan rob di pantura Kaligawe dan Genuk, saat ini tanggul yang jebol sudah ditangani dengan ditutup tanah. Sedangkan proyek-proyek penanggulangan rob dan banjir di Semarang juga sedang berjalan sesuai progres. Seperti normalisasi sungai Banjir Kanal Timur, Sringin, Babon dan sungai lainnya di wilayah Timur Kota Semarang sedang dikebut. Harapannya, arus mudik Lebaran 2018 di Semarang lancar.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya