Pak Pian membakar lemang di sebuah tanah kosong di Jakarta, Minggu (27/5). Memasuki bulan Ramadan, produksi makanan tradisional Melayu berbahan dasar ketan tersebut terus meningkat. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pak Pian memeriksa kayu bakar saat memasak lemang bambu sebuah tanah kosong di Jakarta, Minggu (27/5). Pak Pian mengaku dapat memproduksi hingga 100 buah lemang per hari di bulan Ramadan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pak Pian memasukan adonan santan untuk membuat lemang di sebuah tanah kosong di Jakarta, Minggu (27/5). Menurut Pak Pian penjualan lemang di bulan Ramadan melonjak 50 persen dibandingkan penjualan pada hari biasa. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pak Pian saat mengikat bagian ujung lemang pada saat dibakar di sebuah tanah kosong di Jakarta, Minggu (27/5). Lemang biasanya dijual Rp 30 ribu per bambu. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pak Pian ditemani Pak Bambang saat memasak lemang di sebuah tanah kosong di Jakarta, Minggu (27/5). Memasuki bulan Ramadan, produksi makanan tradisional Melayu berbahan dasar ketan tersebut terus meningkat. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pak Pian memperbesar api saat membakar lemang di sebuah tanah kosong di Jakarta, Minggu (27/5). Pak Pian mengaku dapat memproduksi hingga 100 buah lemang per hari di bulan Ramadan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pak Pian ditemani Pak Bambang saat memasak lemang di sebuah tanah kosong di Jakarta, Minggu (27/5). Untuk memasak lemang dapat membutuhkan waktu hingga 3 jam dengan cara dibakar. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)