Liputan6.com, Jakarta - Lembaga penelitian Alvara Research Center merilis hasil survei yang dilakukan 20 April-9 Mei 2018. Salah satunya tentang elektabiltas calon Presiden 2019. Adapun Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih unggul dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Elektabiltas Joko Widodo 46,8%, Prabowo Subianto 27,2%," ucap Direktur Eksekutif Alvara Research Hasanuddin Ali di Jakarta, Minggu (27/5/2018).
Advertisement
Dia menuturkan, dalam survei yang dilakukan pihaknya bulan Februari lalu dengan survei terbaru, baik Jokowi maupun Prabowo mengalami kenaikan. Adapun survei yang lalu Jokowi meraih 46,1% dan Prabowo 26,5%.
Sementara itu, nama mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo menyusul dengan 2,2%. Kemudian di bawahnya ada nama Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo 1,3%, Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur NTB Zainul Majdi meraih angka sama yakni 1,2%.
"Jusuf Kalla 1,1%, AHY 0,9%, Muhaimin Iskandar 0,8%, Basuki Tjahaja Purnama 0,7%, serta Zulkifli Hasan 0,3%," tutur Ali.
Untuk nama-nama seperti Habib Rizieq Shihab, Ridwan Kamil, Sohibul Iman, Sri Mulyani, dan Wiranto meraih 0,2%. Kemudian Chairul Tanjung, Oesman Sapta Odang, Romahurmuzy, serta Anis Matta sama-sama meraih 0,1%.
"Responden yang belum memutuskan 15,1%," jelas Ali.
Sementara itu, tentang penilaian akan sosok Jokowi, sebanyak 26,8% mengatakan sosoknya sebagai tokoh yang merakyat.
"Dikenal sebagai Presiden 25%, sederhana 11,7%, blusukan 11,7%. Kemudian dikenal sebagai orang Solo 4,6%, sosok yang tegas 4,1%, santun 3%, jujur 3%, cerdas 2,9%, dan kerja keras 2,7%," kata Ali.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sosok yang Tegas
Sedangkan untuk sosok Prabowo, lanjut dia, dikenal sebagai sosok yang tegas sebesar 45,7% dan masyarakat paling mengenalnya dengan tokoh dari kalangan TNI sebenar 15,1%.
"Berwibawa 12,9%, Ketua Umum Gerindra 11,3%, gagah 5,3%, berjiwa pemimpin 4,8%. Kemudian dikenal sebagai sosok kharismatik 3,9%, tokoh yang merakyat dan sosok Jenderal 3,6%, dan disiplin 3,1%," pungkasnya.
Survei ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, pengumpulan data menggunakan wawancara tatap muka, yang menggunakan teknik multi-stage random sampling. Dengan 1.202 responden di seluruh Indonesia dan margin of error mencapai 3,10%.
Advertisement