Liputan6.com, Jakarta - Upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta pada 18 Agustus serta 2 September akan melibatkan sekitar 5.500 pengisi acara selain para musikus, penari, maupun penata busana.
"Persiapan kami untuk upacara pembukaan dan penutupan sudah lebih dari setahun. Kami juga harus menyesuaikan standar yang telah ditetapkan Dewan Olimpiade Asia (OCA)," kata Deputi II Bidang Administrasi Pertandingan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Francis Wanandi dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (27/5/2018), seperti dinukil dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Francis mengatakan acara pembukaan harus memenuhi standar Olimpiade atau Asian Games sebelumnya. Sebab, acara itu akan disiarkan ke-45 negara Asia serta negara-negara di benua lain, seperti Amerika Latin.
"Kami sudah membandingkan biaya penyelenggaraan upacara pembukaan dan penutupan ini dengan upacara pembukaan serta penutupan Olimpiade maupun Asian Games di negara lain. Kami juga sudah memaparkan kepada Presiden terkait biaya itu," paparnya
Inasgoc, lanjut Francis, menghabiskan anggaran sebesar US$ 55 juta atau sekitar Rp 700 miliar untuk upacara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018.
Budaya Lokal
Pengarah Kreatif Upacara Pembukaan dan Penutupan Asian Games Wishnutama mengatakan upacara pembukaan dan penutupan akan menampilkan unsur budaya lokal Indonesia yang dikemas sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan demikian, masih relevan ditampilkan kepada masyarakat.
"Asian Games ini bukan sekadar penyelenggaraan pertandingan olahraga, melainkan juga daya tarik yang membanggakan dari Indonesia," ujar Wishnutama.
Inasgoc melibatkan sejumlah pekerja seni Indonesia, seperti pengarah musik Addie MS dan Ronald Yunardi, pengarah tari Denny Malik dan Eko Supriyanto, serta penata busana Dynand Fariz dan Rinaldy Yunardi.
Advertisement