7 Hal Ini Adalah Pemicu Utama Putusnya Hubungan Cinta

Penasaran pertengkaran seperti apa yang biasanya membuat hubungan cinta kandas di tengah jalan? Simak di sini ulasannya.

oleh Annissa Wulan diperbarui 30 Mei 2018, 06:45 WIB
Ilustrasi pasangan bertengkar (iStockpohoto/AntonioGulliem)

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang suka dengan putus cinta? Namun pertengkaran yang dialami oleh pasangan dalam hubungan cinta kerap tak terhindarkan dan membuat hubungan cinta kandas. Dilansir dari huffingtonpost.com, Rabu (30/5/2018), pasangan biasanya akan bertengkar tentang beberapa hal di bawah ini, sebelum akhirnya putus cinta. 

1. Pertengkaran tentang hubungan seks

Kebanyakan hubungan cinta tidak bertahan karena kehidupan seks yang tak harmonis. Ketika Anda dan pasangan mulai meletakkan seks di belakang beberapa hal lainnya dalam hubungan, maka ini akan memicu argumen.

Seseorang yang mengeluhkan tentang hubungan seksnya dengan pasangan sebenarnya sudah tidak dapat diterima lagi. Jika pasangan Anda menyerah untuk melakukan usaha mengatasi keintiman yang semakin memudar, maka itu adalah tanda dari kandasnya hubungan cinta atau perpisahan.

2. Pertengkaran karena jenuh atau bosan

Dalam hubungan cinta jika Anda dan pasangan cenderung menggali kenangan negatif, ini bukan pertanda yang baik.

Kenangan positif yang mulai memudar adalah sinyal bahwa pasangan tersebut secara emosional sudah mulai menjauhkan diri dari satu sama lain. Untuk menyelamatkan hubungan dari putus cinta, pasangan harus mengingatkan diri sendiri tentang masa-masa indah, menggeser perspektif dan pikiran untuk lebih optimis.

 

 


3. Permintaan maaf tanpa penyesalan

Ilustrasi Foto Bertengkar dengan Pasangan (iStockphoto)

Permintaan maaf seharusnya dilakukan dengan tulus, namun jika pasangan meminta maaf tanpa penyesalan, ini hanya bentuk penghinaan dan merendahkan. Upaya perbaikan yang gagal adalah tanda lain dari kemungkinan putus cinta.

4. Hiperbola

Apapun masalah yang terjadi dalam hubungan cinta, menggunakan generalisasi atau kata-kata menuduh cenderung mengarah pada kebencian dan pertengkaran yang lebih besar.

5. Pergi begitu saja ketika terjadi pertengkaran

Ketika pasangan Anda tidak mau terlibat atau menyelesaikan konflik, ini hanya akan membesarkan masalah. Terkadang, seseorang memang memerlukan waktu, namun ia harus bersedia kembali dan menyelesaikannya.


6. Egois

Ilustrasi Foto Pertengkaran Suami Istri (iStockphoto)

Sebuah studi di tahun 2015 yang dilakukan oleh University of Alberta menunjukkan bahwa pasangan dalam hubungan cinta yang seimbang cenderung memiliki kepuasan hubungan yang lebih tinggi dan lebih banyak seks, dibandingkan pasangan yang tidak membagi-bagikan tugas mereka. Menurut para ahli, masalah tentang tugas rumah tangga cenderung akan sampai pada pembahasan lain yang lebih mendalam.

7. Tidak ada lagi pertengkaran

Berakhirnya pertengkaran juga bisa menjadi tanda dari putus cinta. Ini hampir seperti perpisahan secara emosional, karena Anda sudah berhenti peduli.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya