Tak Punya Laptop, Bos Twitter Lebih Pilih Smartphone

Agar lebih fokus, CEO Twitter Jack Dorsey menyebut dirinya lebih banyak bekerja lewat smartphone ketimbang laptop.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Mei 2018, 16:00 WIB
Avatar telur bersama CEO Twitter Jack Dorsey. (Foto: Mashable)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai petinggi sebuah perusahaan kenamaan, laptop tentu menjadi salah satu perangkat penting untuk bekerja. Namun, perangkat itu ternyata tak begitu diperlukan oleh CEO Twitter Jack Dorsey.

Saat berbicara di kantor pusat Twitter Australia baru-baru ini, Dorsey mengungkap dirinya ternyata tak memiliki laptop. Ia lebih memilih untuk menggunakan smartphone sebagai perangkat untuk bekerja.

Dorsey menuturkan, dengan smartphone, ia dapat bekerja lebih fokus saat memimpin Twitter. Dorsey menyebut agar tetap fokus, dirinya hanya memakai satu aplikasi dalam sekali waktu. 

"Dengan cara itu, saya bisa-bisa benar fokus dengan hal yang ada di depan saya, ketimbang banyak hal yang bisa muncul, saat saya menggunakan laptop," tuturnya seperti dikutip dari Business Insider, Senin (28/5/2018).

Hal itu juga diterapkan saat melakukan rapat. Ketika rapat, Dorsey menuturkan, baik ponsel maupun laptop tak digunakan. Dengan demikian, mereka dapat benar-benar melakukan sesuatu dengan fokus.

Co-founder Twitter itu juga beralasan, menggunakan laptop dan ponsel saat rapat mudah mengganggu perhatian seseorang.

Akibatnya, waktu yang dihabiskan tak lagi efektif dan terkadang lupa membahas hal yang seharusnya menjadi perhatian.

"Jadi, tak hanya menghabiskan waktu bersama-sama selama satu jam, tapi membuatnya lebih berarti. Jadi, kalau (rapat) dapat selesai dalam 15 menit, berarti hanya 15 menit dan kita akan melanjutkan kegiatan lain," tuturnya.


Jack Dorsey Tolak Terima Gaji 3 Kali Berturut-Turut

Berikut enam (6) fakta menarik tentang salah satu pendiri Twitter, yang kini kembali menjabat CEO sementara Twitter -- Jack Dorsey

Hal lain yang menarik dari CEO Twitter Jack Dorsey adalah menolak untuk menerima gaji. Ia melakukan hal tersebut sejak menjalankan perusahaan pada 2017.

Ini merupakan kali ketiga Dorsey menolak untuk menerima gaji. Kendati demikian, ia sebenarnya masih memiliki saham dalam persentases cukup besar di perusahaan tersebut.

Sejak 2 April 2018, Dorsey sudah mengantongi 18 juta saham Twitter. Nilai saham Twitter mencapai US$ 529 (Rp 7,2 triliun), pada 11 April 2018.

Kepemilikan saham Dorsey di Twitter mencapai 2,38 persen dari keseluruhan total saham yang beredar. Sementara total kekayaan Dorsey sendiri ditaksir mencapai US$ 3,8 miliar.


Bos Twitter Bagi-bagi Saham untuk Karyawan

Jack Dorsey

Dua tahun lalu, Dorsey juga melakukan sebuah gebrakan di perusahaan. Ia memberikan sepertiga sahamnya untuk para karyawan perusahaan.

Dorsey mengumumkan pembagian saham tersebut di akun Twitter-nya, @jack. Sepertiga sahamnya setara dengan 1 persen dari total saham yang ada di perusahaan tersebut.

"Saya memberikan sepertiga saham Twitter yang saya miliki (tepatnya 1 persen dari Twitter) kepada ekuitas karyawan untuk diinvestasikan ulang secara langsung kepada para karyawan kami," kicau Dorsey.

Kendati sahamnya berkurang, Dorsey tidak mempermasalahkan hal tersebut. Justru ia sangat yakin keputusannya tersebut akan membantu Twitter menjadi sebuah perusahaan yang lebih sukses.

"Bagi saya: lebih baik memiliki bagian lebih kecil dari sesuatu yang besar, ketimbang bagian lebih besar dari sesuatu yang kecil. Saya yakin, kita bisa membuat Twitter menjadi besar," ungkap co-founder Twiter tersebut.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya