UMKM Berburu Berkah Ramadan dengan Jualan Online

Program ini merupakan bagian dari gerakan 'Ayo UMKM Jualan Online' yang diperkenalkan bulan April 2018.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 28 Mei 2018, 15:30 WIB
Konferensi Pers Ramadan Ekspres : Gerakan Ayo UMKM Jualan Online. (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah meluncurkan program Ramadan Express untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

Program ini merupakan bagian dari gerakan 'Ayo UMKM Jualan Online' yang diperkenalkan bulan April 2018.

Secara garis besar, program yang turut menggandeng sejumlah e-Commerce Indonesia ini bermaksud mengajak pelaku UMKM Tanah Air mulai berdagang secara online.

Menurut staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Lis Sutjiati, kehadiran program ini bertujuan untuk membuka kesempatan pelaku UMKM mendapatkan untung yang lebih melimpah. Seperti diketahui, transaksi jual beli di bulan Ramadan terbilang melonjak cukup tinggi.

Oleh sebab itu, Kemkominfo bermaksud untuk terjun langsung mengajak para pelaku UMKM agar tak melewatkan momen ini. Salah satunya adalah dengan mengajak para pelaku UMKM mulai berjualan online.

"Jadi, program ini ditujukan untuk membantu pelaku UMKM makro atau rumahan untuk meraih tsunami berkah dari penjualan selama Ramadan," ujar Lis saat konferensi pers Ramadan Express: Gerakan Ayo UMKM Jualan Online di Kantor Kemkominfo, Senin (28/5/2018).

"Online dipilih karena saat ini sudah banyak konsumen yang melakukan pembelian online dan mampu dikenal pasar yang lebih luas," lanjutnya.

Lebih lanjut Lis menuturkan, dalam program kali ini, pihaknya akan melakukan aksi 'jemput bola' atau mendatangi langsung para pelaku UMKM.

Untuk itu, Kemkominfo akan dibantu para relawan TIK, perwakilan marketplace, termasuk sejumlah siswa SMK.

"Untuk program kali ini, kami akan lebih fokus juga ke pelaku UMKM yang menjual kebutuhan saat bulan Ramadan. Mulai dari pakaian muslim, takjil, kue kering, termasuk peralatan membuat kue," tutur Lis menjelaskan.

Program yang bekerja sama dengan sejumlah marketplace seperti Grab Food, Blanja.com, Blibli, Bukalapak, dan Blibli.com ini akan digelar mulai 29 Mei 2018. Kolaborasi juga dilakukan bersama dengan PD. Pasar Jaya.

Nantinya, kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua minggu di 10 kota, yakni Aceh, Bandung, Jakarta, Makassar, Padang, Samarinda, Solo, Surabaya, Bukit Tinggi dan Tasikmalaya.

Akan ada 14 kegiatan yang siap digelar di pusat produksi, sentra bisnis, atau lokasi yang dekat dengan lokasi pelaku UMKM berjualan.

"Informasi seputar lokasi diadakannya program ini dapat mengetahuinya langsung dari media sosial Ayo UMKM Jualan Online. Di situ akan ada informasi seputar kegiatan dari program ini," tuturnya mengakhiri pembicaraan.


Strategi Pemerintah Dorong Pelaku UMKM Mulai Berjualan Online

Konferensi Pers Ramadan Ekspres : Gerakan Ayo UMKM Jualan Online. (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Sekadar informasi, upaya pemerintah untuk mendorong pelaku Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) terus digalakkan. Kali ini, pemerintah menggelar program yang bertajuk 'Ayo UMKM Jualan Online'.

Dalam program ini, kementerian yang terlibat mengajak sejumlah pelaku e-Commerce yang ada di Indonesia untuk berpartipasi. Adapun e-Commerce yang terlibat adalah Tokopedia, Lazada, Shopee, Bukalapak, Blanja.com, dan Blibli.

Menurut staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Lis Sutjiati pelaku UMKM digadang sebagai pahlawan ekonomi digital Indonesia. Alasannya, sebelum era digital dimulai, para pelaku UMKM sudah menjadi penopang ekonomi nasional.

"Nah, dengan dibukanya akses digital ini, membantu para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya ke lebih besar. Tak hanya pasar nasional, tapi juga pasar global yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan," tuturnya saat peluncuran program UMKM Jualan Online di Jakarta, Selasa (24/4/2018).

Lebih lanjut ia menuturkan, program yang menggandeng e-Commerce ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM untuk lebih berkembang dengan sejumlah program bimbingan.

"Program ini diadakan dalam bentuk workshop dengan sekitar 376 acara dan diselenggarakan di 70 kota di Indonesia," ujarnya menjelaskan. Kehadiran program ini juga tak lepas informasi yang dirilis oleh McKinsey Global Insitute.

Berdasarkan data tersebut, nilai transaksi UMKM yang beralih ke online akan berkembang dua kali cepat.

Namun, di Indonesia sendiri baru ada 3,97 juta dari 59,9 juta UMKM yang mulai beralih online. Di sisi lain, pertumbuhan pengguna internet di Indonesia makin besar dan 78 persen di antaranya bertransaksi online.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya