Liputan6.com, Jakarta - Setelah Uber mundur dari operasional bisnisnya di Asia Tenggara dan bergabung dengan Grab, bisnis Grab merambah ke pengiriman makanan. Layanan pengiriman makanan Grab ini dinamai dengan GrabFood.
Mengutip laman Tech Crunch, Rabu (30/5/2018), layanan GrabFood sudah tersedia dalam bentuk beta di beberapa negara termasuk Singapura dan Thailand.
Rencananya dalam beberapa bulan ke depan, Grab akan menghadirkan GrabFood ke enam pasar inti di Asia Tenggara.
Sebagai bagian dari akuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara, Grab sebelumnya mengambil alih UberEats dan memindahkan merchants dan basis pelanggannya ke GrabFood.
Baca Juga
Advertisement
GrabFood tersedia sebagai aplikasi terpisah di Singapura. Namun di beberapa negara yang menawarkan jasa ojek sepeda motor, layanan GrabFood terintegrasi dengan aplikasi Grab.
Layanan ini akan berkompetisi dengan sejumlah layanan lainnya seperti Deliveroo, FoodPanda, Go-Food milik Go-Jek, dan lain-lain.
Konsumen bisa membayar pesanan GrabFood baik secara tunai atau nontunai dengan GrabPay. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pemesanan tanpa pembelanjaan minimum.
Sebelumnya, Grab mengumumkan telah mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara pada Maret 2018. Proses akuisisi dan penggabungan bisnis pun tidak mulus, sebab sejumlah regulator di beberapa negara sempat menunda proses penggabungan layanan untuk keperluan pemeriksaan terkait praktik monopoli.
Dalam pernyataannya, Grab menyebut, masuknya Grab ke layanan pengiriman makanan merupakan bagian penting untuk mengembangkan ekosistem terkoneksi guna memberikan layanan yang memudahkan konsumen.
Berkompetisi dengan Go-Food
Setelah mencaplok Uber, Grab masih harus berkompetisi dengan Go-Jek.
Startup besutan Nadiem Makarim yang baru-baru ini mendapatkan pendanaan dari Google dan Tencent serta mengumumkan bakal memasuki empat negara lain.
Go-Jek mengucurkan dana USD 500 juta untuk ekspansi ke empat pasar tersebut. Model bisnis Go-Jek di empat negara lain akan memberikan kontrol penuh dari mitra startup lokal di setiap negara baru.
Pada sisi lain, Grab dilaporkan mendapatkan pendanaan senilai USD 1 miliar dengan nilai valuasi saat ini mencapai USD 10 miliar.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement