Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyiapkan uang tunai Rp 45 triliun untuk Lebaran 2018. Jumlah tersebut hanya naik Rp 1 triliun dari kebutuhan tahun lalu. Alasannya, BCA percaya masyarakat sudah banyak memanfaatkan transaksi nontunai.
Direktur BCA Suwignyo Budiman menjelaskan, kenaikan kebutuhan dana tunai tersebut pihaknya lakukan mengikuti masa libur Lebaran tahun ini yang terhitung panjang.
Baca Juga
Advertisement
"Tahun ini ada kenaikan sedikit. Di samping liburnya panjang, kita perkirakan kebutuhan tunai kita siapkan Rp 45 triliun. Tahun lalu kalau enggak salah Rp 44 triliun, enggak banyak naiknya," paparnya di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (28/5/2018).
Dia percaya, masyarakat kini telah banyak memanfaatkan transaksi nontunai untuk segala hal pembayaran. Oleh sebabnya, BCA hanya menaikan sedikit jumlah uang tunai pada saat Umat Islam merayakan hari besarnya itu.
"Kayak sekarang aja, semua tol sudah non tunai, jadi Flazz kencang sekali," ungkap dia.
Tidak hanya di perkotaan, Suwignyo menambahkan, penggunaan uang elektrik pun sudah banyak dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.
"Sekarang juga masyarakat kita sudah banyak yang tarik setor tunai (di ATM). Di daerah banyak yang setoran seperti itu," pungkas dia.
BI Kucurkan Rp 188 Triliun
Bank Indonesia (BI) akan mengucurkan uang tunai sekitar Rp 188,2 triliun pada saat libur panjang Lebaran 2018. Adapun angka tersebut terhitung lebih besar dengan kebutuhan uang tunai pada musim Lebaran tahun lalu, yang bernilai Rp 167 triliun.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan jumlah uang tunai yang lebih besar untuk mengantisipasi libur Lebaran yang panjang.
"Kami selalu siapkan uang tunai. Sekarang kembali culture orang indonesia ya, meski ada GNNT tapi lebih suka pegang uang tunai," ujar dia di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
Dia menerangkan, tambahan pasokan uang tunai tetap BI sediakan tiap tahun, walaupun bank sentral tersebut telah mencetuskan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) demi merangkul kemajuan zaman.
Terkait penambahan itu, Rosmaya melanjutkan, Bank Indonesia harus terus siaga dan memastikan keberadaan uang tunai di tengah masyarakat itu tercukupi meski menjalani masa libur panjang.
"Selain karena libur Lebaran juga kami dalam kondisi siaga. Memang minggu ini tidak banyak penarikan (uang tunai) ya, tapi kami siaga saja," pungkas dia.
Advertisement