Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang memilih makan berat usai salat tarawih. Alasannya, jika langsung makan usai buka puasa, perut masih terasa penuh oleh takjil. Namun, Guru Besar Gizi dan Pangan Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan, tidak menyarankan makan besar terlalu malam di bulan puasa.
"Ketika sudah buka puasa dengan minum dan makan yang manis-manis, sesudah salat Magrib ikuti dengan makan berat," saran Ali saat ditemui di Jakarta, ditulis Selasa (29/5/2018).
Advertisement
Bila menunda makan besar usai salat tarawih, itu artinya tubuh hanya butuh waktu sebentar untuk mencerna makanan. Misalnya, makan dimulai pukul 20.30, lalu tidur jam 22.00. Itu artinya jarak antara makan dengan tidur hanya sekitar satu jam.
"Itu jarak yang terlalu sedikit, tidak memberi kesempatan saluran pencernaan bekerja sebaik mungkin. Sistem pencernaan butuh waktu 4-5 jam untuk mencerna makanan dengan baik," kata pria yang sudah menjadi dosen di IPB sejak 1983 ini.
Saksikan juga video menarik berikut:
Makan camilan usai salat Tarawih
Beberapa orang kerap merasa kembali lapar usai salat tarawih. Ali tidak melarang kembali makan usai salah Tarawih.
"Kalau habis tarawih ingin makan snack, silakan saja," katanya.
Idealnya camilan yang dikudap saat sudah malam tidak tinggi kalori. Bisa yogurt atau buah rendah gula.
Advertisement