Liputan6.com, Kuta - Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, kecewa dengan kepemimpinan wasit saat timnya menjamu Persib Bandung di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu (27/5/2018). Dalam duel yang berakhir tanpa gol ini, wasit menganulir gol yang dilesakkan Stefano Lilipaly.
Menurut pengadil lapangan, pemain naturalisasi itu sudah lebih dulu berada dalam posisi offside sebelum melepaskan tendangan ke gawang Persib. Namun Widodo usai melihat rekaman ulang menganggap posisi Stefano Lilipaly justru berada dalam posisi onside.
Baca Juga
Advertisement
Sejak menukangi Sriwijaya FC, Widodo sebenarnya enggan berkomentar mengenai kepemimpinan wasit. Namun dari tahun ke tahun persoalan wasit tidak pernah usai. Widodo pun tidak bisa menutupi kekesalannya kepada wasit usai laga melawan Persib.
"Di rekaman jelas. Saya tidak mau mengomentari pengadil, nanti salah lagi,” kata Widodo saar ditemui di Kuta, Bali, Selasa (29/5/2018).
"Sejak di Sriwjaya FC saya sudah diam. Karena apa, saya ingin membantu sepakbola kita. Saya bagian dari sepakbola Indonesia, meski kontribusi tidak besar,” katanya.
Widodo mengajak semua pihak berbenah. Sebab, masalah-masalah yang kerap ditolerir di liga domestik membawa dampak besar bagi pesepak bola yang suatu saat akan memperkuat timnas Indonesia. Sebab saat berlaga di kancah internasional, hal yang dianggap wajar di Indonesia ternyata mendapat sanksi berat berdasarkan aturan internasional.
"Akhirnya pemain kita mendapat hukuman keras karena mereka merasa hal itu wajar di liga domestik kita. Tolong kita semua berkata jujur kalau sepak bola kita mau maju. Kalau tidak mau ya, sudah,” kata Widodo.
Benahi Wasit
Widodo juga meminta agar wasit terus belajar dan ikut bertanggungjawab memajukan sepakbola Indonesia. "Kalau melihat kasus Lilipaly, dia tidak offside. Yang dilihat bukan pada saat Lilipaly menerima bola, tapi offside itu dilihat saat bola dirilis,” jelas Widodo.
Menurutnya, tidak hanya klub, pemain dan pelatih saja yang mesti berbenah demi kemajuan sepak bola Indonesia. Federasi, penyelenggara liga (PSSI) dan perangkat pertandingan juga harus ikut ambil bagian memperbaiki segala kesalahan yang dilakukan.
Advertisement
Berkata Jujur
Ia juga menyoroti perlakuan tak adil yang diterima klubnya kala Lilipaly dilanggar bek Persib Bandung. Saat membawa bola, Lilipaly dilanggar dari belakang, sama seperti apa yang dilakukan oleh Agus Nova Wiantara.
"Dalam regulasi yang kami baca, mestinya Agus Nova itu kartu kuning. Penalti pasti, tapi bukan kartu merah, karena tidak ada unsur kesengajaan menciderai. Dia hanya berusaha menutup pergerakan lawan,” kata Widodo.
"Makanya saya ingin berkata jujur, tapi sudahlah, sulit juga. Kalau wasitnya tidak bagus, katakan jujur. Tapi apa yang bisa kita perbuat, kita bisa bicara saja. Tapi yang pasti, jangan maunya sendiri. Kita mau menang, tapi tidak mau dikerjain,” tegasnya.
"Saya tidak ada kepentingan apapun. Yang terdalam dari hati saya, ayo bangkit sepakbola Indonesia. Kalau begini terus ya, begini-begini saja,” demikian Widodo.
(Dewi Divianta)