Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) terus aktif melakukan kegiatan eksplorasi minyak dan gas (migas). Aktivitas tersebut terlihat pada program prioritas sektor hulu yang akan melaksanakan pemboran eksplorasi 27 sumur dengan target temuan sumberdaya (2C) sebesar 556 juta barel setara minyak (MMBOE).
Vice President Corporate Communications Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina tetap agresif mengembangan sektor hulu termasuk untuk menambah cadangan dan produksi migas.
Baca Juga
Advertisement
Sampai kuartal I 2018, melalui 3 anak perusahaan di sektor hulu, Pertamina Eksplorasi Produksi (PEP), Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina Geothermal Energy (PGE), Pertamina telah melaksanakan pengeboran 6 sumur.
Temuan 2 C sebesar 40 MMBOE dari Sumur Merakes-2 yang merupakan kerjasama PHE dan KKKS lain.
“Kinerja hulu Pertamina awal tahun ini cukup menggembirakan, cadangan migas kita terus meningkat,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (29/5/2018).
Anak perusahaan PEP, lanjut dia, telah menyelesaikan survei Seismic 2D sepanjang 3 km dan Survei Seismic 3D sepanjangan 282 km persegi. Sementara PHE menemukan sumber daya 2C sebesar 40 MMBOE.
Perbatasan Malaysia
Menurut Adiatma, eksplorasi migas Pertamina pada 2017 juga mencatat temuan cadangan migas baru di struktur Parang-1 yang merupakan bagian dari Blok Nunukan, Kalimantan Utara yang berada di perbatasan Indonesia dan Malaysia.
Struktur tersebut memiliki potensi produksi migas sebesar 569 MMBOE, masing-masing minyak sebesar 374 MMBO dan Gas sebesar 1136 BCF. "Kita patut bersyukur, karena temuan Parang jadi salah satu dari 10 besar temuan migas 2017 di Asia-Pasifik,” kata dia.
Saat ini, pemegang hak partisipasi di blok Nunukan terdiri dari PHE sebesar 64,5 persen, selebihnya BPRL Ventures Ind BV sebesar 12,5 persen, dan Videocon Indonesia Nunukan Inc sebesar 23 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement