Pasar Murah di Pesantren Tekan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melibatkan pengusaha untuk menyukseskan program pasar murah.

oleh Panji Prayitno diperbarui 30 Mei 2018, 11:33 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan berusaha menekan harga daging ayam yang banyak dikeluhkan masyarakat menjelang Lebaran. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Liputan6.com, Cirebon - Pemerintah terus berupaya menekan harga bahan pokok khususnya menjelang Idul Fitri 2018 termasuk di Cirebon, Jawa Barat.

Seperti dilakukan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita di Cirebon. Enggar mengajak sejumlah pengusaha besar di Indonesia untuk terlibat pada kegiatan pasar murah.

"Ada 400 titik di Indonesia digelar pasar murah dengan melibatkan pengusaha dan di Cirebon salah satunya di Ponpes Madinatunnajah Kota Cirebon," sebut Enggar, Selasa, 29 Mei 2018.

Sebanyak 1000 paket sembako dijual setengah harga di pasar murah Cirebon. Dia mengatakan, keterlibatan pengusaha tersebut yakni membeli semua kebutuhan sembako kemudian dijual 50 persen kepada masyarakat.

Paket tersebut berisi 5 kg beras, 2kg gula pasir, 2 liter minyak goreng, dan 1 buah sirup. Disebutkan, harga sembako yang ditebus oleh masyarakat itu senilai Rp 100 ribu. Namun, dalam kegiatan ini masyarakat hanya menebus dengan harga Rp 50 ribu.

"Hasilnya seratus persen untuk pondok pesantren dan gebrakan ini selain memberi manfaat pesantren dan masyarakat sekitar juga dapat bertujuan mengendalikan harga akibat kebutuhan masyarakat yang meningkat selama Ramadan dan menjelang hari raya," sebut dia.

Dia menjelaskan, pasar murah di kalangan pesantren karena pesantren dianggap kantong umat sehingga mampu menggerakkan masyarakat sekitar. Dari pasar murah tersebut, masyarakat mendapat keuntungan membeli sembako dengan harga jauh lebih murah.

"Begitu (sembako) dibagikan, tingkat membeli kebutuhan pokok sedikit berkurang dan pesantren mendapat keuntungan dari hasil penjualan sembako yang diberikan oleh pengusaha," kata dia.


Perintah Presiden

Masyarakat Kota Cirebon mengerumuni stand paket sembako dalam kegiatan pasar murah yang digelar Kementerian Perdagangan RI. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Pada kesempatan tersebut, Enggar memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Lebaran aman. Enggar mengaku akan terus memantau harga agar tidak terjadi kenaikan signifikan. Salah satunya memantau di dua pasar tradisional Cirebon.

"Tadi pagi juga saya sempat cek harga dari Pasar Kramat ke Kanoman dan secara keseluruhan harga stabil, telur murah, daging ayam sudah turun dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 36 ribu per kg," kata Enggar.

Menurut dia, harga daging ayam masih terbilang mahal. Oleh karena itu, ke depan dia akan berusaha menurunkan harga daging ayam.

Enggar juga memastikan semua harga bahan pokok stabil dan tersedia. Dia sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memastikan pasokan bahan pokok aman.

"Bapak Presiden juga perintahkan ke saya agar harga bisa ditekan semurah mungkin seperti beras sekarang masih Rp 9.450 per kilo dan kami akan turunkan lagi menjadi Rp 8.950 per kilo," sebut dia.

Terpisah Ketua Yayasan Pondok Pesantren Madinatunnajah, Shofiyah mengatakan, tiket yang dibagikan sesuai dengan jumlah paket yang disediakan yaitu 100 tiket.

"Kalau kebutuhan masyarakat sendiri lebih dari 1000 paket. Proses distribusinya, pesantren mendata warga kurang mampu di sekitar pesantren kemudian diberikan tiket untuk menebus sembako dengan harga 50 ribu," ujar dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya