Liputan6.com, Jakarta - - Melajang atau kerap disebut menjomblo memang menjadi sebuah pilihan bagi sejumlah orang. Meski begitu, penelitian satu ini justru bikin kita tercengang. Pasalnya, kalau terlalu lama menjomblo atau sendirian ternyata bisa menjadi bahaya yang mematikan.
"Berhubungan dengan orang lain secara sosial dianggap sebagai kebutuhan dasar manusia, itu sangat penting untuk kesejahteraan dan kelangsungan hidup," kata Dr. Julianne Holt-Lunstad, Profesor Psikologi di Universitas Brigham Young, dilansir dari Providr.
Advertisement
Bedasarkan studi yang diterbitkan oleh peneliti AS, ada 218 kasus yang pernah menjelaskan tentang efek kesehatan dari kesepian dan isolasi. Dari kasus tersebut, kesepian ternyata mampu meningkat risiko kematian kepada seseorang hingga 50 persen, dibandingkan dengan obesitas yang hanya 30 persen.
Banyak gangguan kesehatan lainnya
Efek kesehatan lainnya dari kesepian dan isolasi sosial meliputi, gangguan tidur, respon imun abnormal, hingga penurunan kognitif. Harvard Aging Brain Study juga pernah melakukan penelitian bahwa kesepian dapat menjadi tanda praklinis dari penyakit Alzheimer.
Di sisi lain, klaim penelitian bahwa kesepian membuat orang mengalami risiko kematian lebih cepat dapat diklaim secara seratus persen akurat. Akan tetapi, temuan ini juga menarik dan membutuhkan lebih banyak penelitian.
Salah satu tempat yang penduduknya mengalami kesepian tertinggi di daratan Eropa, yakni Inggris. Epidemi kesepian itu ternyata menyebabkan biaya kesehatan fisik dan mental hingga mencapai $26 juta atau setara dengan Rp 364 miliar.
Hidup dalam kesendirian memang suatu bukti dari tanda kemandirian. Meski demikian, tak sepenuhnya setiap orang dapat hidup mandiri. Selain membutuhkan pasangan hidup dan pacar, melakukan hubungan dekat kepada orangtua, teman, hingga tetangga terbilang penting untuk mengurangi rasa kesepian.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Advertisement