Liputan6.com, Palembang - Jembatan Ampera yang menjadi ikon Kota Palembang menjadi daya tarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Namun aksi swafoto ria di jembatan ini ternyata menjadi incaran empuk komplotan perampok di Palembang.
Aksi perampokan dan penodongan kerap kali dilakukan RZ (17) dan teman-temannya. Bahkan komplotan ini sudah belasan kali melakukan aksi kriminalitas di atas Jembatan Ampera.
Salah satu korbannya yaitu Muhammad Raffi Alamsyah (14), warga Jalan KH Balqi Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Saat korban sedang asyik berswafoto ria di atas Jembatan Ampera pada Selasa (22/5/2018) sore, komplotan RZ tiba-tiba mendatanginya.
Baca Juga
Advertisement
Awalnya RZ dan empat rekannya meminta uang kepada korban. Karena permintaannya tidak dipenuhi, lima orang perampok ini langsung memukuli dan merampas telepon genggam korban.
“Saya sudah enam kali melakukan aksi ini. Karena korban tidak mau memberi uang, jadi kami ambil paksa saja telepon genggamnya,” ujarnya kepada Liputan6.com, usai ditangkap anggota Polsek SU 1 Palembang, Selasa (29/5/2018).
Budi, salah satu anggota komplotan mengakui sudah delapan kali merampok dan menodong korban yang sedang berswafoto di Jembatan Ampera. Selama ini, aksinya tidak pernah terpantau anggota kepolisian.
Usai mendapatkan barang korban, para komplotan ini langsung menjual telepon genggam korban dan uangnya dibagi rata.
“Sisanya kami belikan minuman keras. Tapi yang paling sering merampok dan menodong itu SN, dia sudah belasan kali,” katanya.
Budi dan RZ ditangkap bersama rekan lainnya, yaitu AS (19), warga Kelurahan 1 Ulu Palembang dan MM (16), warga Kelurahan 15 Ulu Palembang. Sementara SN, yang menjadi otak kriminalitas perampokan di atas Jembatan Ampera masih diburu polisi.
Modus Perampok
Kompol Mayestika Hidayat, Kapolsek SU 1 Palembang mengatakan, modus para pelaku memang selalu meminta uang, untuk memuluskan aksi mereka. Karena biasanya, para korban enggan memberi uang ke komplotan ini.
“Para pelaku bisa dikenakan Pasal 365 KUHP dan S akan terus dikejar. Kita himbau pelaku S agar segera menyerahkan diri, sebelum kita tindak,” katanya.
Sebelumnya, aksi perampasan telepon genggam juga terjadi di pelataran Plasa Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, pada hari Minggu (27/5/2018).
Telepon genggam salah satu remaja perempuan, yang digunakan untuk berswafoto ria, tiba-tiba dirampas dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor. Aksi ini kerap terjadi di seputaran Plasa BKB dan Jembatan Ampera Palembang.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement