Apakah Ada Makhluk Cerdas Lain di Alam Semesta?

Para ilmuwan pun sampai sekarang masih berlomba-lomba mencari tanda-tanda kehidupan makhluk asing di luar angkasa. Salah satunya adalah astronom Rusia.

Oleh DW.com diperbarui 31 Mei 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi Alien (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran makhluk ekstraterestrial di alam semesta hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar. Para ilmuwan pun sampai sekarang masih berlomba-lomba mencari tanda-tanda kehidupan makhluk asing di luar angkasa. Salah satunya adalah astronom Rusia.

Diketahui, astronom Rusia di teleskop radio Kaukasus melaporkan menangkap sinyal berupa gelombang radio yang tidak lazim pada tahun lalu.

Sinyalnya disebutkan terpancar dari posisi astronomi HD 164595 yang berjarak sekitar 95 tahun cahaya atau setara 965 triliun kilometer dari Bumi.

Di kawasan itu, diketahui ada sebuah exoplanet seukuran planet Neptunus yang mengorbit sebuah bintang induk.

Tertarik dengan laporan rekan sejabatnya dari Rusia, para astronom dari SETI Institute di Mountain View, California, Amerika Serikat, juga secara intensif melakukan analisis data sinyal radio dari kedalaman jagat raya itu.

"Sinyal ini memicu spekulasi adanya makhluk cerdas lain selain manusia di alam semesta ini," ujar Seth Shostak, astronom senior dari SETI Institute.

Shostak mengakui, sejumlah astronom lainnya menyebut pasti ada kesalahan atau bias dari sinyal radio itu.

"Saya tahu, sering muncul sinyal yang keliru atau bias," ujarnya. Namun, Shostak yang melacak sinyal radio secara intensif menegaskan, tetap optimistis ada sesuatu yang luar biasa di lokasi terpancarnya sinyal itu.

Untuk melacak rahasia apakah benar ada makhluk cerdas lain di alam semesta ini, selama dua hari berturut-turut Allen Telescope milik SETI Institute diarahkan ke lokasi munculnya sinyal di posisi astronomi HD 164595.

"Sejauh ini kami tidak menemukan indikasi atau sinyal apa pun," ujar Shostak.

Ia juga mengatakan, di luar tata surya terdapat banyak sekali sistem serupa dengan jutaan exoplanet-nya.

"Saya pribadi tetap optismis, suatu hari nanti kita bisa menemukan sesuatu. Tapi sejauh ini memang tidak ada yang bisa memberi jawaban dari misteri alam semesta ini," ujar astronom dari Berkeley itu.


Hacker Anonymous Ungkap NASA Simpan Bukti Keberadaan Alien

Meski belum terbukti keberadaannya, alien dan ufo dijadikan kurikulum di unversitas ini.

Salah satu upaya lain NASA mencari kehidupan alien terbukti dari penemuan 219 planet baru (exoplanet) yang ditangkap teleskop luar angkasa Kepler. Dengan ditemukannya 219 exoplanet baru, jumlah exoplanet yang sudah diburu NASA kini bertambah menjadi 4.034.

Walau demikian, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut tidak bisa menyingkap apakah semua exoplanet yang diburu benar-benar memiliki karakteristik yang sama dengan Bumi atau tidak.

"Penemuan ini malah membuat kita umat manusia bertanya-tanya, berapa banyak planet yang mirip Bumi ada di dalam galaksi ini? Jawabannya hingga sekarang terus kita masih cari," kata Susan Thompson, ilmuwan Kepler di SETI Institute, Mountain View, AS.

Data yang dikirim langsung dari teleskop Kepler juga mengungkap jenis exoplanet berdasarkan ukuran. Adapun di antaranya meliputi planet mirip Bumi, planet "Super-Earth" (ukuran lebih besar dari Bumi) dan planet Neptunus dengan ukuran yang lebih kecil.

Sebelumnya, NASA sudah menemukan exoplanet di luar Tata Surya yang memiliki ukuran sama dengan Bumi. Badan Antariksa Amerika Serikat itu menamai planet dengan julukan b, c, d, e, f, g, dan h.

Tiga di antaranya, Trappist-1 e, f, dan g memiliki perairan pada permukaan. Para ilmuwan meyakini, ketiga planet dengan perairan tersebut bisa menjadi sumber kehidupan utama manusia. Empat lainnya, Trappist-1 b, c, d, dan h, tengah diteliti apakah juga termasuk ke dalam zona layak huni atau tidak.

Berdasarkan prediksi, keempat planet ternyata juga masuk kategori layak huni. Keempat planet ini memiliki kandungan gas hidrogen, yang ternyata juga mendukung tanda kehidupan manusia. Namun, analisis dari semua planet tidak mengindikasikan apakah ada kehidupan lain atau tidak.

Reporter: DW

Sumber: DW.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya