MotoGP: Bos Yamaha Buka Pintu Kembalinya Lorenzo

Yamaha memiliki motor yang bisa membuat Lorenzo kembali jadi pembalap papan atas MotoGP.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 31 Mei 2018, 05:20 WIB
Jorge Lorenzo memenangkan tiga gelar juara dunia MotoGP bersama Yamaha. (AFP/Michal Cizek)

Liputan6.com, Le Mans - Isu kembalinya Jorge Lorenzo ke Yamaha usai MotoGP 2018 tengah beredar luas. Pasalnya, kembali ke Yamaha dianggap sebagai satu-satunya cara Lorenzo untuk menyelamatkan kariernya sebagai pembalap MotoGP.

Kemungkinan besar Ducati memang tak akan memperpanjang kontrak Lorenzo yang habis di pengujung MotoGP 2018. Itu karena penampilan Lorenzo tak sesuai dengan ekspektasi Ducati. Padahal, mereka sudah membayar mahal untuk merekrut X-Fuera dari Yamaha.

Saat ini Lorenzo menerima upah 12,5 juta euro per musim. Angka itu terbilang normal mengingat statusnya sebagai pengoleksi tiga gelar juara dunia MotoGP. Namun, justru performanya bersama Desmosedici tak sesuai dengan besaran gaji yang diterimanya.

Dari 23 balapan yang dijalani sejak MotoGP 2017, tak satupun podium juara yang dipersembahkan pembalap berusia 31 tahun. Itu alasan yang akan membuat Ducati enggan memperpanjang kontraknya. Namun, hal itu juga tak akan jadi akhir karier Lorenzo bersama Ducati.

Satu-satunya jalan bagi Lorenzo untuk kembali ke Yamaha adalah lewat tim satelit. Saat ini, belum ada kepastian siapa yang akan jadi pengganti Tech 3 sebagai tim satelit Yamaha usai musim 2018. Namun, ada kemungkinan bahwa slot itu akan diisi Marc VDS, tim satelit Honda saat ini.

Nantinya, VDS akan tetap membawa Franco Morbidelli yang notabene jebolan VR46 Academy untuk jadi pembalap Yamaha. Lorenzo bisa mengisi slot sebagai rekan setim Morbidelli. Bahkan, ada kemungkinan Yamaha juga akan memberikan satu motor pabrikan untuk tim satelitnya.


Peluang Lorenzo

Nasib Jorge Lorenzo sebagai pembalap Ducati akan ditentukan dalam dua balapan MotoGP 2018. (Jean-Francois MONIER / AFP)

"Kita akan melihat apakah ia akan berlanjut atau tidak, kita harus menunggu. Jika tim Marc VDS tak melanjutkan kerja sama, ada dua tempat yang kosong. Satu slot diisi pembalap Moto2 yang datang ke MotoGP dengan kontrak hingga tahun depan," ujar petinggi Yamaha, Lin Jarvis, dikutip Tuttomotoriweb.

"Secara resmi, ia belum keluar dari Ducati, tapi kami menunggu dan melihat apa yang terjadi. Empat pekan lalu saya yakin ia akan ke Suzuki, tapi tampaknya ini tak terjadi. Sekarang ia dalam posisi yang sulit. Ia terlahir untuk jadi pembalap pabrikan, jadi pembalap satelit akan sangat berbeda. Apakah bisa di Yamaha? Tentu saja," ia menambahkan.

Ya, satu-satunya tempat bagi Lorenzo jika ingin kembali ke Yamaha adalah menghuni tim satelit. Maklum, Valentino Rossi dan Maverick Vinales sudah meneken kontrak baru yang berdurasi hingga musim 2020.

 


Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 5 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 16 poin

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya