Kapolri Imbau Jangan Mudik Serentak 9 dan 10 Juni

Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu, 9 sampai 10 Juni 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2018, 19:44 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Menhub Budi Karya Sumadi menghadiri rapat koordinasi kesiapan akhir tingkat pusat 'Operasi Ramadaniya 2017' di Mabes Polri, Senin (12/6). Rapat dalam rangka pengamanan mudik Lebaran 2017 (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu, 9 sampai 10 Juni 2018. Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian berpesan, pemudik tidak pulang ke kampung halaman secara bersamaan pada dua hari tersebut.

"Imbauan kami jangan bertumpuk di Sabtu-Minggu karena masih ada 11 sampai 14 (Juni). Jadi relatif tujuh hari untuk masa arus mudik," ucapnya di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Imbauan yang sama juga disampaikan jika arus balik tiba. Tito mengajak pemudik untuk melihat situasi sebelum kembali ke Jakarta.

"Arus kembali 17 sampai 20 relatif empat hari, selama pulangnya jangan bertumpuk juga. Liat sikon dan dinamis, jangan dipaksakan bertumpuk," kata dia.

Bagi pengguna kendaraan roda dua, Tito mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan memperhatikan persediaan bahan bakar minyak (BBM). Jangan sampai kehabisan BBM saat kembali ke Jakarta.

Tito menyampaikan, guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, bencana longsor, dan kehabisan BBM bagi pengguna roda dua selama mudik dan arus balik, pemerintah sudah menyiapkan solusi. Pemerintah akan menerjunkan tim khusus ke sejumlah titik mudik dengan melibatkan Kementerian Kesehatan, Polri, dan Basarnas.

"Basarnas, Polri siap bantu masyarakat dalam hal terjadi keadaan bencana alam, seperti Sinabung merapi, banjir, longsor. Ada 1191 titik kami waspadai longsor," sambungnya.


Waspadai Terorisme

Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat meninjau persiapan arus mudik di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (11/06/2017). (Liputan6.com/Yandhi Delstama)

Tito menambahkan, jelang Idul Fitri 1349 H, kepolisian RI telah mempersiapkan keamanan untuk mewaspadai aksi terorisme.

"Kami persiapkan pengamanan sendiri, jadi keamanan kita akan tetap waspadai dari aksi terorisme," kata Tito.

Tak hanya itu, kepolisian juga terus mewaspadai aksi kriminal seperti pencopetan, penjambretan, hingga hipnotis. Biasanya, aksi kriminal tersebut terjadi di pusat-pusat perbelanjaan, bandara dan pelabuhan.

"Sehingga di semua pelabuhan, bandara, terminal, stasiun, kita siapkan posko dan cipta kondisi. Semua preman jalanan kami tindak," tegasnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya