PM Narendra Modi: India dan Indonesia adalah Sahabat Sejak Lama

PM Narendra Modi berkunjung ke Jakarta sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan antara India dan Indonesia.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 30 Mei 2018, 18:49 WIB
PM India Narendra Modi menyampaikan pidato di hadapan warga negaran dan keturunan India, di sela-sela kunjungan resmi ke Jakarta pada Rabu, 30 Mei 2018. (Liputan6.com/Happy Ferdian Syah Utomo)

Liputan6.com, Jakarta - Kunjungan diplomatik yang dilakukan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi ke Jakarta pada Rabu (30/5/2018), banyak menyinggung hubungan persahabatan dengan Indonesia.

Di hadapan sekitar 700 orang yang memenuhi Plenary Hall Jakarta Convention Center, PM Modi mengucap salam dan kata sambutan singkat dalam Bahasa Indonesia.

"Selamat sore, terima kasih telah menyambut (saya) dengan ramah di Jakarta. Saya senang (dapat) bertemu Presiden Joko Widodo directly in this beautiful country, Indonesia. Apa kabar semua?" tanya PM Modi yang disambut dengan riuh oleh para hadirin.

Disinggung oleh PM Modi, bahwa India dan Indonesia merupakan sahabat sejak lama, yang sejarah relasinya bisa ditilik dalam beberapa abad terakhir.

Ia sempat bertutur tentang pengalamannya menjadi Gubernur negara bagian Gujarat, yakni ketika ia takjub menyadari bahwa komunitas Muslim asal Gujarat telah memberi banyak pengaruh pada budaya Indonesia.

"Anda yang pernah ke Sumatera, pasti pernah mendengar bubur Gujarat sebagai salah satu makanan khas di beberapa komunitas Muslim pesisir di sana. Tentu dari namanya, Anda tahu bahwa (makanan itu) berasal dari Gujarat," ujar PM Modi yang disambut tawa para hadirin.

PM Narendra Modi juga dengan bangga menyebutkan beberapa contoh kemiripan budaya India dan Indonesia, yang utamanya disinggung dari segi bahasa.

Hal itu, menurutnya, memberi bukti bahwa kedua negara telah menjadi sahabat sekaligus tetangga dekat sejak lama.

Dari persinggungan budaya, menurutnya, kedua negara saling belajar banyak hal, mulai dari keragaman (diversity) masyarakat hingga kesamaan akar demokrasi.

"India adalah negara demokrasi terbesar di dunia, dan Indonesia menjadi contoh yang baik bagaimana demokrasi ditegakkan sesuai prinsip kebebasan, namun tetap tidak meninggalkan ciri khas uniknya sebagai komunitas majemuk," jelas PM Modi.

Indonesia, ditambahkannya, banyak menginspirasi India dalam mengawal prinsip demokrasi di Negeri Hindustan. PM Narendra Modi kembali menyinggung bahwa kesamaan kultur majemuk menjadi pembelajaran penting dalam menciptakan perdamaian nasional.

"Kunjungan saya ke Jakarta akan dimanfaat sebaik mungkin untuk mempererat relasi India dan Indonesia," tandasnya.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 


Sambutan Hangat Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo dan PM India Narendra Modi berjalan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (30/5). Kunjungan membahas kerja sama antara kedua negara serta untuk menyambut 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, PM Modi sampai di Istana Merdeka sekitar pukul 10.14 WIB, dan langsung disambut oleh Presiden Joko Widodo. 

Ini merupakan kunjungan resmi pertama PM Modi ke Indonesia, sekaligus sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke India pada Desember 2016, dan ketika menghadiri ASEAN-India Commemorative Summit pada Januari 2018.

Setelah melakukan pembicaraan tertutup di Istana Merdeka, PM Modi bersama dengan Presiden Joko Widodo bertolak menuju Taman Makam Pahlawan Kalibata, guna menghadiri upacara penghormatan terhadap para pahlawan nasional Indonesia.

Keduanya juga menyempatkan untuk berkunjung ke Masjid Istiqlal, di mana disanjung oleh PM Modi di akun Twitter resminya, sebagai salah satu masjid terbesar di dunia yang menakjubkan. 

Menanggapi kunjungan PM Modi, Presiden Jokowi dalam siaran resminya, berharap kerjasama bilateral yang akan dilakukan Indonesia-India dapat membawa kemajuan antarkedua negara. 

Indonesia-India diharapkan memiliki kemitraan strategis dan komperhensif yang diwujudkan dalam kerjasama yang konkret.

"Dan kerjasama itu dapat diwujudkan. Mari kita sambut kemitraan strategis komprehensif ini dengan bekerja lebih keras, untuk terwujudnya hubungan yang terus saling menguntungkan," ujar Presiden Joko Widodo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya