Wartawan terkemuka Rusia, Arkady Babchenko (tengah) menghadiri konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Babchenko muncul kurang dari 24 jam setelah polisi melaporkan ia ditembak dan tewas di gedung apartemennya di Kiev. (AP/Efrem Lukatsky)
Wartawan Rusia, Arkady Babchenko memberikan keterangan dalam konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Babchenko yang merupakan mantan tentara Rusia dalam Perang Chechnya dilaporkan tewas dibunuh dengan beberapa tembakan. (AP/Efrem Lukatsky)
Wartawan terkemuka Rusia, Arkady Babchenko dalam konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Badan keamanan negara itu mengatakan kematian Babchenko dipalsukan untuk menggagalkan rencana pembunuhan terhadap Babchenko. (AP/Efrem Lukatsky)
Wartawan terkemuka Rusia, Arkady Babchenko memberi keterangan dalam konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Babchenko mengaku sudah diberitahu oleh Dinas Keamanan Ukraina sejak sebulan lalu bahwa dia adalah target plot. (AP/Efrem Lukatsky)
Wartawan Rusia, Arkady Babchenko menghadiri konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Dalam keterangan pers-nya, Babchenko mengucapkan terima kasih kepada Dinas Keamanan Ukraina karena telah menyelamatkan hidupnya. (AP/Efrem Lukatsky)
Wartawan Rusia, Arkady Babchenko memberikan keterangan dalam konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Laporan tentang pembunuhan Babchenko pada Selasa (29/05) waktu setempat, sempat memicu ketegangan politik. (AP/Efrem Lukatsky)
Wartawan terkemuka Rusia, Arkady Babchenko menghadiri konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Babchenko yang mantan tentara dalam perang Chechnya ini, dikenal sebagai salah satu jurnalis perang Rusia paling terkenal. (AP/Efrem Lukatsky)
Wartawan Rusia, Arkady Babchenko dalam konferensi pers di Dinas Keamanan Ukraina, Rabu (30/5). Pada 27 Februari 2017, Babchenko meninggalkan Rusia usai mengkritik kebijakan pemerintah Rusia di Ukraina dan Suriah. (AP/Efrem Lukatsky)