4 Hal Sepele yang Bisa Bikin Mesin Mobil Overheat

Sebagai pengendara, kita wajib melakukan pengecekan dan perawatan kendaraan secara berkala. Jangan tunggu kendaraan rusak, baru datang ke bengkel.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 01 Jun 2018, 08:08 WIB
Air radiator yang berkurang harus diisi kembali saat mesin sudah dingin.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik mobil wajib melakukan pengecekan maupun perawatansecara rutin. Terlebih pada bagian mesin sebagai sumber tenaga.

Selain itu, dengan perawatan secara berkala maka kendaraan akan lebih minim resiko serius, salah satunya disebabkan suhu temperatur mesin tinggi alias mesin panas atau dikenal juga dengan istilah engine overheat.

Seperti keterangan resmi Denso, suhu mesin kendaraan sangat panas bisa diakibatkan karena suhu pembakaran tidak didinginkan secara optimal.

Parahnya, jika hal itu terjadi maka bukan tak mungkin dapat mengakibatkan rusaknya komponen pada mesin kendaraan.

Jika dibiarkan maka bukan tak mungkin akan berkibat fatal, seperti mesin mati karena tidak berfungsinya sebagian komponen mesin kendaraan, mulai dari piston yang terkunci atau klep yang bengkok akibat pemuaian.

Menurut Departement Manager Denso Sales Indonesia, Reinard Winardi, terjadinya mesin overheat bisa saja dikarenakan hal-hal yang dianggap sepele.

“Sebagai pengendara, kita wajib melakukan pengecekan dan perawatan kendaraan secara berkala. Jangan tunggu kendaraan rusak, baru datang ke bengkel. Lakukan preventive action untuk mengurangi risiko kerusakan saat di perjalanan,” katanya.

Adapun hal-hal sepele tersebut antara lain:

 

 


1. Motor fan mati

Untuk mendinginkan radiator, dibutuhkan sirkulasi udara yang dihasilkan oleh motor fan. Jika motor fan mati, maka tidak ada aliran udara yang mendinginkan coolant pada radiator.

Sehingga suhu mesin akan tetap panas karena coolant tidak dapat mendinginkan suhu mesin. Akibatnya, temperatur di ruang bakar mesin tetap panas dan dapat mengakibatkan overheat pada mesin.

2. Radiator Cap rusak atau Tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan

Hal ini disebabkan oleh salah satu komponen bahan dari cap (tutup) radiator berbahan dasar karet menjadi getas karena terkena panas coolant sehingga tidak bisa mengatur tekanan di dalam radiator.

Dalam konteks lain, cap radiator harus sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Jika tidak sesuai, maka valve di cap radiator tidak akan terbuka ketika tekanan radiator tinggi yang diakibatkan suhu mesin yang panas. Hal ini bisa menyebabkan engine overheat karena sirkulasi coolant tidak bekerja maksimal.

 


3. Radiator bocor

Biasanya disebabkan oleh korosi pada kisi-kisi radiator. Ini dikarenakan radiator diisi selain air radiator (coolant). Kandungan oksigen dalam air bertemu dengan logam dan terjadilah reaksi kimia yang mengakibatkan korosi.

Karena korosi tersebut, radiator yang berbahan logam akan terkikis dan menyebabkan kebocoran. Pada kebocoran ini, coolant menjadi terbuang sehingga tidak cukup untuk mendinginkan suhu mesin kendaraan. Kalau coolant tidak mendinginkan mesin dalam waktu yang lama, artinya mesin dalam keadaan yang panas, maka bisa terjadi overheat.

4. Air radiator habis

Air radiator (coolant) bisa habis karena penguapan akibat suhu mesin yang panas. Atau, terdapat kebocoran pada sistem sirkulasi radiator.

Hal ini dapat menyebabkan sistem sirkulasi diradiator tidak bekerja optimal. Jika air radiator menjadi sedikit, bahkanhabis, maka suhu di mesin tidak dapat didinginkan. Lalu, yang terjadi adalahpercepatan engine overheat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya