Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Gerak IHSG berusaha untuk keluar dari zona merah seiring nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (31/5/2018), IHSG melemah 27,46 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.983,58. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,03 persen ke posisi 953,59.
Sebagian besar indeks saham acuan kompak tertekan. Pada awal sesi IHSG sempat berada di zona hijau.Sebanyak 211 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 160 saham menguat dan 126 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Menjelang libur panjang, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.055,01 dan terendah 5.934,80. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 438.713 kali dengan volume perdagangan 12,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18 triliun.
Investor asing lepas saham Rp 718,31 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.893.
Di pasar regular tercatat saham PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) naik 11,31 persen ke posisi Rp 18.700 per saham. Nilai transaksi harian capai Rp 3,5 triliun. Total frekuensi perdagangan 14.820 kali.
Saham-saham yang menguat antara lain saham SIMA naik 34,95 persen ke posisi Rp 139 per saham, saham TIRA melonjak 34,48 persen ke posisi Rp 156 per saham, dan saham SDMU mendaki 23,93 persen ke posisi Rp 290 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BNBR trun 24,80 persen ke posisi Rp 376 per saham, saham HOME tergelincir 19,43 persen ke posisi Rp 141 per saham, dan saham TRUK susut 17,57 persen ke posisi Rp 610 per saham.
Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,37 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,58 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,83 persen.
Selain itu, indeks saham Thailand menguat 0,13 persen, indeks saham Shanghai menanjak 1,78 persen, dan catatkan penguatan terbesar, serta indeks saham Taiwan naik 0,50 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura melemah 0,46 persen.
"Sejak kemarin hingga hari ini IHSG sudah alami aksi ambil untung mengingat sebelumnya IHSG telah mendapatkan sentiment positif dari penetapan kenaikan BI 7 day repo rate," ujar Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Menguat di Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis ini. Seluruh sektor mencatatkan penguatan.
Pada prapembukaan perdagangan saham, Kamis 31 Mei 2018, IHSG bergerak menguat 26,20 poin atau 0,44 persen ke posisi 6.037,26. Penguatan ini berlanjut pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG naik 38,80 poin atau 0,67 persen ke posisi 6.051,17. Indeks saham LQ45 juga naik 0,78 persen ke posisi 971,71.
Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Hanya indeks acuan DBX yang bergerak di zona merah.
Sebanyak 148 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 30 saham melemah dan 90 saham diam di tempat.
Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.054,93 dan terendah 6.036,37. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.043 kali dengan volume perdagangan 224,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 233 miliar.
Investor asing beli saham Rp 22 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.956.
Seluruh sektor saham bergerak di zona hijau yang dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,75 persen. Penguatan berikutnya dibukukan oleh sektor barang konsumsi yang naik 1 persen dan sektor keuangan yang melambung 0,72 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BULL naik 13,33 persen menjadi Rp 136, dan mencatatkan penguatan terbesar.
Disusul saham ETWA mendaki 12,90 persen ke posisi Rp 105 per saham, dan saham SAFE naik 10 persen ke posisi Rp 220 per saham.
Saham yang melemah antara lain saham BNBR turun 24,80 persen ke posisi Rp 376 per saham, saham TRUK tergelincir 9,46 persen ke posisi Rp 670 per saham, dan saham BPFI susut 7,87 persen ke posisi Rp 585 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement