Liputan6.com, Jakarta - Atari akhirnya mulai membuka keran pre-order untuk konsol anyarnya, yakni Atari VCS. Sekadar informasi, konsol ini terinspirasi dari Atari 2600 Video Computer System dan tersedia dalam dua model.
Dikutip dari The Verge, Senin (4/6/2018), unuk model 'Collector Edition' dengan aksen kayu, Atari membanderolnya dengan harga US$ 299 (Rp 4,1 juta). Sementara model Onyx dijual dengan harga US$ 199 (Rp 2,7 juta).
Kedua model dan kontrolernya tersedia secara eksklusif di Indiegogo. Rencananya, Atari mulai mengapalkan dua konsol ini pada pertengahan 2019.
Baca Juga
Advertisement
Meski terlihat antik, kedua konsol ini sebenarnya hadir dengan spesifikasi yang modern. Atari telah bekerja sama dengan AMD untuk membuat prosesor khusus VCS.
Nantinya, konsol ini akan menjalakan Linux untuk dapat memainkan sejumlah judul gim lawas Atari dan beberapa gim PC. VCS sudah mendukung resolusi 4K, HDR, dan games dengan resolusi 60fps.
Tak hanya itu, konsol ini juga memiliki Wi-Fi, bluetooth, port USB 3, dan memori eksternal. Pengguna juga dapat menghubungkan konsol ini dengan kontroler gim berbasis USB, mouse, dan keyboard, webcam, mikrofon, termasuk headphones atau speaker.
Atari akan menjual VCS dengan Atari Vault, yang berisi lebih dari 100 gim klasik, mulai dari Asteroids, Centipeda, hingga Gravitar. Sekadar informasi, kembalinya konsol Atari ini sebenarnya sudah diketahui sejak tahun lalu.
Kepastian informasi soal konsol ini pernah diungkapkan oleh CEO Atari, Fred Chesnais, saat gelaran E3 2017. "Kami kembali ke bisnis perangkat keras," ujarnya seperti dikutip dari Venture Beat.
Ia juga menegaskan proses kebangkitan Atari berjalan dengan baik. Untuk diketahui, Atari sempat mengajukan perlindungan kebangkrutan pada 2013, tapi Chesnais membelinya dan berjanji mengembalikan masa kejayaan perusahaan itu.
Tak Cuma Konsol, Atari Garap Topi Pintar dengan Speaker
Selain konsol, Atari juga mulai merambah bisnis ke lini perangkat wearable melalui "Atari Connected Life". Salah satu perangkat anyar yang diperkenalkan adalah topi pintar yang dilengkapi speaker.
Topi pintar bernama Speakerhat ini memiliki speaker besutan Audiowear. Bentuknya menyerupai topi baseball dengan dua buah speaker yang ditempel di bawah.
Speakerhat mengusung mikrofon dengan Bluetooth untuk menghubungkan topi ke perangkat lain. Memang, secara fungsional Speakerhat tidak ditujukan untuk kalangan gamer. Atari mengklaim, topi pintarnya ini digarap khusus untuk kalangan pecinta olahraga.
"Dengan memakai topi tersebut, pengguna bisa menikmati pengalaman audio dan sosial menakjubkan. Dengan modus Multiplayer, pengguna bisa mendengarkan musik secara streaming via Bluetooth sambil berolahraga," tulis Atari dalam keterangan resminya.
Dalam menggarap topi pintar tersebut, Atari juga bermitra dengan NECA (National Entertainment Collectibles Association) untuk memproduksi Speakerhat edisi terbatas.
Speakerhat juga muncul dalam edisi terbatas film Blade Runner 2049 yang dibintangi Ryan Gosling. Ke depannya Atari akan meluncurkan Speakerhat edisi terbatas dalam tema berbeda-beda.
Advertisement
Setelah Kodak, Kini Giliran Atari Garap Mata Uang Digital
Baru-baru ini, Atari juga dilaporkan telah berencana merambah pasar mata uang digital yang sedang booming. Rencananya, mata mata uang digital itu akan disebut sebagai Atari Token.
Untuk melancarkan usahanya di mata uang digital, Atari juga telah mengakuisisi mayoritas saham di perusahaan yang mengembangkan platform hiburan digital berbasis blockchain.
Sebagai bagian proses akuisisi, perusahaan itu akan menciptakan mata uang digital yang bakal digunakan untuk bermain gim.
Sekadar informasi, Atari sendiri baru-baru ini bermitra dengan salah satu pengembang gim kasino online, Pariplay.
Lewat Atari Token, besar kemungkinan metode transaksi gim judi online tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bentuk pembayaran atau uang taruhan di dalam gim.
Dengan pengembangan arah bisnis yang baru, petinggi di Atari berharap akan memberikan dampak positif dan nilai lebih untuk merek.
"Tujuan kami adalah mengambil posisi strategis dengan resiko kas terbatas, dapat menciptakan nilai terbaik dengan aset dan merek Atari," ucap CEO Atari, Frederic Chesnais.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: