Liputan6.com, Mugello - Spekulasi kembalinya Jorge Lorenzo ke Yamaha usai MotoGP 2018 terus beredar. Banyak hal yang bisa jadi pendukung kepulangan X-Fuera ke tim Iwata. Salah satunya adalah pendapat Valentino Rossi.
Kembali ke Yamaha memang jadi satu-satunya cara bagi Lorenzo untuk menyelamatkan kariernya sebagai pembalap top MotoGP. Setelah hijrah ke Ducati untuk musim 2017 dan 2018, Lorenzo tak mampu beradaptasi dengan baik saat menunggangi motor Descmosedici.
Baca Juga
Advertisement
Alhasil, hanya rapor buruk yang ditorehkan pembalap asal Spanyol tersebut. Di musim lalu, hanya tiga podium tanpa kemenangan yang bisa diamankan Lorenzo. Ia pun finis di urutan ketujuh klasemen pembalap. Musim ini, indikasi lebih buruk diperlihatkan pembalap berusia 31 tahun itu.
Hingga seri kelima MotoGP 2018, Lorenzo sama sekali belum naik podium. Karenanya, kemungkinan besar kontraknya yang habis di musim ini tak akan diperpanjang. Terlebih, Ducati sudah berulang kali mengindikasikan bahwa Danilo Petrucci yang akan mengambil alih tempat Lorenzo.
Karena hal itu isu kembalinya Lorenzo ke Yamaha mulai beredar. Namun, satu-satunya cara adalah berharap Yamaha kembali memiliki tim satelit sebagai pengganti Tech 3 yang pergi ke KTM. Lin Jarvis, petinggi Yamaha pun sudah membuka pintu kembalinya Lorenzo.
Skenario Yamaha
Kini, kabar yang beredar menyebut Valentino Rossi juga ikut mendukung kepulangan mantan rekan setimnya tersebut. Alasannya, Lorenzo adalah pembalap yang bisa berkontribusi dalam pengembangan motor. Kebetulan, saat ini YZR-M1 sedang dalam performa buruk dan butuh berbagai terobosan agar mampu bersaing dengan Honda dan Ducati.
Jika memang kembalinya Lorenzo akan memberi garansi bahwa motor Yamaha bakal kembali terdepan, The Doctor jelas akan mendukungnya. Sampai saat ini, tim yang disebut-sebut akan menggantikan tempat Tech 3 adalah Marc VDS.
"Kita akan melihat apakah ia akan berlanjut atau tidak, kita harus menunggu. Jika tim Marc VDS tak melanjutkan kerja sama, ada dua tempat yang kosong. Satu slot diisi pembalap Moto2 yang datang ke MotoGP dengan kontrak hingga tahun depan," ujar petinggi Yamaha, Lin Jarvis, dikutip Tuttomotoriweb.
"Secara resmi, ia belum keluar dari Ducati, tapi kami menunggu dan melihat apa yang terjadi. Empat pekan lalu saya yakin ia akan ke Suzuki, tapi tampaknya ini tak terjadi. Sekarang ia dalam posisi yang sulit. Ia terlahir untuk jadi pembalap pabrikan, jadi pembalap satelit akan sangat berbeda. Apakah bisa di Yamaha? Tentu saja," ia menambahkan.
Advertisement
Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP
2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin
2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin
2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin
2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin
2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin
2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin
2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin
2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin
2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin
2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin
2018: 5 balapan, 0 menang, 0 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 16 poin