Nasib Lumba-Lumba Berbobot 100 Kg yang Terdampar di Pantai Padang Bakung

Penemuan bangkai lumba-lumba berjenis kelamin jantan itu hanya berjarak 10 meter dari batas Cagar Alam Air Alas, Bengkulu Selatan, Bengkulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jun 2018, 08:01 WIB
Seekor lumba-lumba abu-abu ditemukan mati mengapung di Teluk Sepetiba, 72 kilometer dari Rio de Janeiro, Brasil, Kamis (11/1). Jumlah kematian hewan mamalia ini mencapai 10 persen dari total populasi lumba-lumba yang hidup di kawasan itu. (AP/Leo Correa)

Liputan6.com, Seluma - Seekor lumba-lumba atau dolphin ditemukan mati terdampar di Pantai Padang Bakung, Kecamatan Semidang Alas Maras, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Kamis, 31 Mei 2018.

Lumba-lumba itu ditemukan nelayan setempat. Penemuan ini membuat warga pesisir langsung berbondong-bondong menuju lokasi matinya mamalia laut tersebut.

Penemuan bangkai lumba-lumba berjenis kelamin jantan itu hanya berjarak 10 meter dari batas Cagar Alam Air Alas, Bengkulu Selatan, Bengkulu. "Bangkainya ditemukan jam tujuh pagi di pantai. Panjang tubuhnya dua meter dan beratnya lebih dari 100 kilogram," kata Yepri, nelayan setempat, dilansir Antara.

Setelah lebih dari dua jam sejak ditemukan nelayan, akhirnya sekitar pukul 10.00 WIB, warga desa beramai-ramai menguburkan bangkai lumba-lumba tersebut.

Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (RKSDA), Manna Rinjuwan Widi, mengatakan pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab matinya hewan langka itu.

"Ada kemungkinan disebabkan penyakit, perubahan iklim dan stres karena ada kompetitor di laut," ujarnya.

Lumba-lumba merupakan mamalia laut yang cerdas. Hewan ini memiliki sistem alamiah tubuh sangat kompleks. Keberadaan lumba-lumba di suatu wilayah mengindikasikan laut masih memiliki banyak ikan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya