Jokowi Kumpulkan Pengamat Politik dan Lembaga Survei di Istana

Menurut Yunarto, selama pertemuan Presiden hanya menjawab pertanyaan pengamat politik dan pengurus lembaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Mei 2018, 22:37 WIB
Presiden Jokowi berdialog dengan perwakilan nelayan dari Papua saat pertemuan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5). Di sela-sela pertemuan, Jokowi juga memberikan kesempatan kepada nelayan untuk menyampaikan keluhan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pengamat politik hingga pengelola lembaga survei bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan tersebut dalam rangka memberikan masukan dan saran kepada Kepala Negara.

"(Pertemuan tadi) Lebih pada masukan pengamat politik junior dan senior (mengenai) apa aja kondisi terkini, problem yang harus diberesin yang sifatnya aktual atau sistem," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/5/2018).

Menurut Yunarto, selama pertemuan Jokowi hanya menjawab pertanyaan pengamat politik dan pengurus lembaga. Sementara pengamat politik senior lebih banyak memberikan masukan terkait efektivitas hubungan lembaga parlemen dengan kepresidenan.

"Termasuk masalah masalah hoax. Jadi malah tidak ada stressing issue apa-apa," sambung dia.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi ( Perludem), Titi Anggraini menambahkan dia menyampaikan tiga hal kepada Jokowi. Pertama terkait dengan perlidungan hak pilih warga negara untuk pilkada dan pemilu. Kedua tentang hak dipilihmantan koruptor di kontestasi pemilihan anggota legislatif.

"Berikutnya harus ada respons terkait penyimpanan KTP elektronik rusak dan cacat biar tidak menjadi spekulasi dan juga kontroversi yang melahirkan teori konspirasi menjelang pilkada dan pemilu," lanjut Titi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Masukan Politik

Suasana pertemuan Presiden Joko Widodo dan sopir truk Agus Yuda di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5). Agus ingin melaporkan maraknya pungutan liar yang terjadi pada sopir truk hingga 6 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan dalam pertemuan pengelola lembaga survei memberikan pelbagai masukan kepada Jokowi. Ada yang memberikan masukan mengenai efektivitas pemerintahan daerah, ada juga persoalan partai politik.

Qodari memastikan, tidak ada pembahasan mengenai elektabilitas Jokowi jelang Pilpres selama pertemuan.

"Enggak ada. Enggak ada. Enggak ada," pungkasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya