Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah persiapan terus dilakukan dalam menghadapi momen Mudik Lebaran 2018. Salah satunya mengantisipasi kemacetan di sepanjang jalur tol Pantura Cirebon, Jawa Barat.
Tidak hanya kepolisian, pengelola jalan Tol Palikanci Cirebon, yakni PT Jasa Marga menyatakan siap mengawal kelancaran mudik Lebaran. Untuk mengatasi kemacetan di jalur pantura Tol Palikanci Cirebon, Jasa Marga memiliki beberapa jurus atau skenario.
Baca Juga
Advertisement
"Ada tiga skenario utama mengatasi kemacetan di samping itu kita juga maksimalkan fasilitas maupun layanan yang sudah ada," ucap GM Jasa Marga Tol Palikanci Cirebon, Reza Febriano, Kamis, 31 Mei 2018.
Dia menjelaskan, tiga skenario tersebut yang pertama apabila terjadi kemacetan, kendaraan akan dialihkan keluar Gerbang Tol Kanci Cirebon. Jika skenario pertama gagal, kendaraan akan dikeluarkan di Gerbang Tol Ciperna Barat untuk melintas melalui Kuningan ke arah Pantura Cirebon.
Di skenario ketiga, pengalihan arus lalu lintas tujuan Jawa melalui jalan Pantura Kota Cirebon. Dia memaparkan, di skenario ketiga ini, kendaraan akan dikeluarkan melalui Gerbang Tol Plumbon 2 menuju Kota Cirebon.
"Plus skenario keempat apabila tiga skenario ini gagalm maka akan dilakukan contra flow dari Km 204 ke Km 210. Dan keempat skenario itu berlaku untuk arus mudik dan balik," sebut dia.
Namun demikian, dia mengaku rekayasa lalu lintas di Tol Palikanci tersebut sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Dia menyatakan, kepolisian yang memiliki wewenang untuk menjalankan keempat skenario tersebut.
Rekayasa lalu lintas tersebut untuk mengurai simpul kemacetan arus mudik di jalur Tol Palikanci menuju ke arah Jawa Tengah. "Semoga berjalan lancar," harap dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Gardu Portabel
Tak hanya melakukan rekayasa lalu lintas, Jasa Marga Palikanci Cirebon juga akan menambah satu gardu portabel di setiap gerbang tol. Dia mengatakan, sejumlah barier atau pembatas jalan dipasang untuk membagi arus lalu lintas.
"Barier dipasang bagi pemudik yang hendak mengisi BBM (bahan bakar minyak)," ujar dia.
Dia mengatakan, berdasarkan evaluasi tahun lalu, simpul kemacetan tidak jauh dari Km 207. Oleh karena itu, rekayasa lalu lintas kemungkian mulai diterapkan dari Km 207.
Tak hanya itu, Jasa Marga menyiapkan 180 petugas keamanan dan pengatur lalu lintas. Ratusan petugas tersebut akan disiagakan 24 jam di lokasi.
"Pengendara hanya diberi waktu 1 jam istirahat di rest area dan jika lebih dari itu akan diingatkan oleh petugas Jasa Marga," katanya.
Advertisement