Kenakan Baju Adat Jawa, Jokowi Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

Upacara hari lahir Pancasila ini juga dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wapres ke-6 RI Try Sutrisno, dan Wapres ke-11 RI Boediono.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Jun 2018, 08:05 WIB
Presiden Jokowi memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila (Merdeka.com/ Titin)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin upacara peringatan hari lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018) pagi ini.

Dalam upacara tersebut, Presiden Jokowi mengenakan baju adat khas Jawa dengan atasan warna hitam dan memakai blangkon. Sedangkan Jusuf Kalla mengenakan baju batik krem lengan panjang, lengkap dengan kopiah hitam.

Sekitar pukul 08.02 WIB, upacara memasuki pembacaan teks Pancasila. Teks dibacakan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan yang juga mengenakan baju daerah. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pembukaan UUD 1945 oleh Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

Upacara hari lahir Pancasila ini dihadiri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wapres ke-6 RI Try Sutrisno, dan Wapres ke-11 RI Boediono.

Hadir juga sejumlah Menteri Kabinet Kerja, yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharini, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Turut hadir dalam upacara hari lahir Pancasila, MenPAN RB Asman Abnur, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, Jaksa Agung HM Prasetyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan.

 

Reporter: Titin

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Merawat Pancasila

Presiden Jokowi memimpin upacara Hari Lahir Pancasila (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Anggota BPIP Zuly Qodir mengatakan, peringatan hari lahir Pancasila ini sengaja digelar sebagai bentuk dan upaya dari pemerintah merawat serta menjaga ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Menurut dia, Pancasila sudah menjadi bagian hidup bagi seluruh warga negara Indonesia.

"Siapa pun orangnya, apa pun agamanya, sukunya, kelompoknya, rasnya sekali pun. Karena Pancasila menjadi kesepakatan bersama sejak kemerdekaan ini diselenggarakan," kata Zuly di kantor BPIP, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018.

Ia menambahkan, peringatan hari lahir Pancasila juga sebagai renungan apakah saat ini Pancasila hanya masih sebagai jargon atau simbol semata. Seharusnya, kata dia, Pancasila hadir di tengah masyarakat menjadi daya dorong, daya gerak, dan inspirasi untuk hadirnya cultural citizenship dan public goods, sehingga menjadi milik semua warga negara, bukan hanya satu golongan saja.

"Inilah tantangannya," ucap Zuly.

Upacara peringatan hari lahir Pancasila rencananya akan digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta. Tempat sengaja dipilih karena memiliki nilai historis. Khususnya yang berkaitan dengan lahirnya ideologi Pancasila.

"Karena waktu tahun 1945 mulai dari 29 Mei sampai 1 Juni, di situ diadakan sidang yang berkaitan tentang ideologi," ucap Zuly.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya