Liputan6.com, Jakarta - Setelah Gunung Merapi meletus pukul 08.20 WIB, Jumat (1/6/2018), asap putih terlihat di barat laut yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari puncak. Hal itu terlihat dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Jrakah pagi tadi.
Apakah fenomena ini mengindikasikan adanya vegetasi atau tumbuhan yang terbakar?
Advertisement
"Perlu memastikan soal vegetasi terbakar, sepertinya karena material lontaran letusan itu, perlu verifikasi lebih lanjut di lapangan," ujar Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY Agus Budi Santoso, dalam jumpa pers di kantornya, Jumat.
Menurut dia, lontaran material letusan Gunung Merapi pernah terlontar sejauh satu kilometer dan sampai ke Pasar Bubrah pada 2013. Namun, untuk dampak letusan hari ini, dia menegaskan pihaknya belum bisa memastikannya.
Kepala BPPTKG DIY Hanik Humaida juga mempertegas pernyataan Agus. Dia masih memverifikasi dan klarifikasi penyebab kebakaran, sehingga belum bisa mengambil kesimpulan.
Ambil Sampel
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar yang sedang berkunjung ke BPPTKG untuk mengecek kesiapan alat dan proses monitoring mengungkapkan belum bisa memastikan ada atau tidaknya material baru dari dalam gunung dalam letusan yang terjadi kali ini.
"Masih mengambil sampel dan kami analisis dulu, harapannya belum ada material dari dalam," ucap Hanik.
Letusan Gunung Merapi kali ini sudah terlihat dari indikasi yang muncul sehari sebelumnya. Gempa vulkanik sebanyak lima kali dengan kedalaman lebih dari tiga kilometer. Padahal catatan BPPTKG DIY, gempa vulkanik tidak pernah sebanyak itu terjadi.
Reporter: Switzy Sabandar
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement