Ketua DPR: Peringatan Hari Lahir Pancasila Momentum Merajut Toleransi

Pada upacara hari lahir Pancasila, Bamsoet bertugas sebagai pembaca teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

oleh Putu Merta Surya PutraMuhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Jun 2018, 13:28 WIB
Ketua MPR Zulkifli Hasan bersama sejumlah pejabat negara dan tokoh agama mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta Pusat, Jumat (1/6). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengatakan, peringatan hari lahir Pancasila sebagai perekat dan penjaga rasa toleransi. Menurut dia, rasa tersebut belakangan mulai pudar, sehingga patut dipererat kembali.

"Kita diingatkan hidup dalam menjaga toleransi dalam rangka persatuan kesatuan. Bagi kita (hari lahir Pancasila) untuk mengingat dan merajut kembali nilai kebangsaan yang akhir ini mulai terasa memudar," kata Bambang Soesatyo di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).

Bertepatan dengan momentum bulan suci Ramadan, politikus Partai Golkar ini berharap seluruh anak bangsa bisa menjaga keutuhan bangsa ke depannya.

"Saya berharap di bulan suci Ramadan dan peringatan ini, rasa memiliki dan nilai toleransi anak bangsa bisa ditingkatkan, agar bisa menjaga dan tidak boleh mengecewakan negara," kata pria yang kerap disapa Bamsoet itu.

Pada upacara hari lahir Pancasila, Bamsoet berperan sebagai pembaca teks pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Bersama Ketua MPR Zulkifli Hasan yang bertugas membacakan teks Pancasila.


Para Pemimpin Indonesia Harus Mencerminkan Pancasila

Bambang Soesatyo menambahkan, Pancasila merupakan way of life bangsa Indonesia. Sehingga, tingkah laku dan tindak-tanduk para pemimpin serta seluruh rakyat Indonesia juga harus mencerminkan semua sila yang ada di dalam Pancasila.

"Kita harus terus mengingat dasar negara Pancasila yang merupakan landasan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan untuk mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa," ujar dia dalam keterangannya, Jumat (1/6/2018).

Dia juga mengatakan, upacara hari lahir Pancasila bukan seremonial belaka. Dia dan para pejabat lain yang hadir harus menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam mengatur penyelenggaraan negara.

"Sehingga mampu menata kehidupan warga dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena jika para penyelenggara negara sudah bisa menjadi tauladan sebagai agen Pancasila, otomatis rakyat akan mengikutinya," jelas pria yang akrab disapa Bamsoet.

Dia mengaku tak mampu membayangkan apa jadinya Indonesia jika para pejabat dan warganya tak lagi menghayati dan mengamalkan Pancasila. Negara Indonesia dengan luas yang sangat besar dan komposisi penduduk yang beragam ini bisa terpecah belah seperti halnya yang terjadi di Timur Tengah ataupun belahan dunia lainnya.

Mantan Ketua Komisi III DPR RI mengingatkan, tantangan ke depan yang dihadapi Bangsa Indonesia akan sangat berat. Berbagai bentuk penggerusan nilai Pancasila akan semakin dahsyat. Karena itu, perlu kesadaran kolektif sebagai sebuah bangsa untuk tidak menjadikan Pancasila sekadar hapalan di luar kepala maupun hiasan di dinding rumah atau kantor.

"Kita harus mewaspadai segala upaya yang merusak ideologi Pancasila untuk menghancurkan bangsa Indonesia. Mari bersama jaga dan junjung tinggi Pancasila dari berbagai serangan ideologi lain yang tak senapas dengan nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat Indonesia," pungkas Bamsoet.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya