Keberatan dengan Prasyarat AS, PM Kanada Menolak Bertemu Donald Trump

PM Kanada menyebut prasyarat Amerika Serikat sangat tidak bisa diterima.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2018, 08:24 WIB
Perdana Meneteri (PM) Kanada Justin Trudeau merapikan jasnya sebelum berpose di depan Taj Mahal di sela-sela kunjungan ke India, Minggu (18/2). PM Kanada mengunjungi Taj Mahal bersama istri dan anak-anaknya. (AP/Manish Swarup)

Liputan6.com, Ottawa - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membatalkan rencana kunjungan resmi ke Amerika Serikat (AS), lantaran tidak setuju dengan prasyarat yang diajukan oleh Presiden Donald Trump.

Keputusan pembatalan tersebut dikatakan oleh PM Trudeau pada Kamis, 31 Mei 2018, yang berarti menghambat upaya penyelesaian perjanjian terbaru perdagangan bebas kawasan Amerika Utara, atau umum dikenal sebagai NAFTA.

Dikutip dari VOA Indonesia pada Jumat (1/6/2018), Presiden Trump menetapkan masa berlaku perjanjian tersebut hanya selama lima tahun, namun langsung diprotes keras oleh pemerintah Kanada.

Pada pekan lalu, PM Trudeau menawarkan akan datang ke Washington untuk menyelesaikan perundingan NAFTA.

Namun, Wakil Presiden AS Mike Pence menelponnya dan mengatakan pertemuan dengan Presiden Trump hanya akan terjadi, apabila pemerintah Kanada setuju untuk menambahkan pasal tambahan tentang masa berlakunya perjanjian terkait.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 


Tanggapan Donald Trump

Presiden Amerikat Serikat Donald Trump (US State Department / AP PHOTO via US Embassy Indonesia)

Sementara itu, menurut kantor berita Associated Press, PM Trudeau mengatakan dirinya tidak jadi datang ke Washington karena persyaratan itu.

"Sama sekali tidak bisa diterima," kecamnya.

Ia menyampaikan komentar itu ketika menjelaskan tanggapan Kanada atas pengenaan bea impor baja dan aluminium oleh Amerika Serikat.

Pada Kamis malam, Presiden Trump menanggapi komentar PM Trudeau itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Gedung Putih.

"Sebelum hari ini, ada pesan yang disampaikan kepada Perdana Menteri Justin Trudeau dari Kanada yang berbunyi: Amerika akan setuju dengan perjanjian (perdagangan) yang adil, kalau tidak, tidak akan ada perjanjian sama sekali."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya