Gagal Masuk Sekolah Favorit, Siswi di Blitar Nekat Bunuh Diri

Ibunda siswi, korban bunuh diri itu, sangat berharap, pemerintah mau mengkaji lagi sistem zonasi agar anak-anak yang ingin bersekolah sesuai pilihannya bisa terealisasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2018, 13:03 WIB
Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

Liputan6.com, Blitar - EL, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Blitar, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri, pada Selasa, 29 Mei 2018 petang di kamar indekos. Ia diduga bunuh diri karena tidak bisa masuk ke sekolah favoritnya karena terganjal sistem zonasi.

Isak tangis mewarnai pemakaman EL. Proses pemakaman tersebut dilakukan di sekitar rumah korban, di Desa/Kecamatan Srengat, Kabupaten Kediri, Jumat, 1 Juni 2018, siang. Keluarga korban bunuh diri itu sangat terpukul dengan kematian EL yang notabene masih kecil, baru lulus dari SMP.

Ibunda EL, ES mengaku putrinya memang ingin bersekolah di tempat seperti kakak-kakaknya sekolah, yaitu di Kota Blitar. Namun, anaknya seakan pesimistis karena terkendala dengan sistem zonasi.

"Dia inginnya ke tempat seperti mas dan mbaknya. Kalau nilai mencukupi, tapi dia pesimistis karena rayon, zonasi itu," kata ES di Blitar, dilansir Antara.

ES sangat berharap, pemerintah mau mengkaji lagi sistem zonasi yang telah diterapkan tersebut. Sistem sebaiknya dibuat seperti dulu, agar anak-anak yang ingin bersekolah sesuai pilihannya bisa terealisasi.

"Harapannya bisa kembali seperti dulu lagi, karena ini juga terkait dengan perasaan anak," kata dia.

Proses pemakaman EL, siswi yang bunuh diri itu berlangsung dengan lancar. Jenazah awalnya ditempatkan di rumah singgah sebelum dimakamkan. Jenazah lalu diangkut dengan mobil dan ditempatkan di peti jenazah berwarna putih.

Seluruh keluarga, serta rekan korban juga ikut mengantarkan pemakaman EL. Keluarga sangat terpukul saat jenazah hendak dimakamkan. Bahkan, ayahanda korban juga berkali-kali memanggil nama korban dengan ekspresi yang sangat sedih.

Dalam proses pemakaman tersebut, kakak korban, juga sempat melepaskan burung merpati ke udara, sebagai simbol ruh adiknya terbang ke surga. Setelah peti korban dimasukkan ke dalam lubang pemakaman, lalu diuruk dengan tanah. Di atasnya diberi taburan bunga.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya