Menhub Akan Bertemu Pilot Garuda yang Berencana Mogok Saat Mudik

Dia meminta, Pilot Garuda Indonesia untuk tidak melakukan mogok beroperasi saat arus mudik 2018.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 02 Jun 2018, 14:57 WIB
Captain Pilot Capt. Ida Fiqriah (kiri) dan First Officer/Co-Pilot Melinda (kanan) sebelum mengikuti penerbangan khusus Kartini Flight rute Jakarta - Yogyakarta di Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/4). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi akan bertemu dengan pilot Garuda Indonesia, yang mengancam akan mogok beroperasi saat arus mudik Lebaran 2018.

"Saya pun akan ketemu hari Senin. Tapi hari-hari ini, saya minta Dirut bertemu dulu," kata Budi Karya Sumadi, saat ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (2/6/2018).

Dia meminta, pilot GI untuk tidak melakukan mogok beroperasi saat arus mudik 2018. Karena bisa mengganggu operasional penerbangan penumpang ke kampung halamannya.

"Tidak ada antisipasi (pilot mogok), karena saya berharap tidak (mogok). Saya minta teman-teman serikat (pilot) ini punya hati untuk tidak melakukan (mogok beroperasi). Mereka orang-orang terhormat," terangnya.

Budi Karya meminta semua pihak menekan egonya saat jutaan orang ingin kembali ke kampung halamannya untuk merayakan Idul Fitri.

"Saya mengerti mereka punya masalah, tapi jangan sampai masyarakat disandera. Bagaimana saudara-saudara kita mau mudik, mereka mogok, kan bukan hal yang baik," ujar Budi Karya.

 


Jamin Operasi Normal

Sebelumnya, Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) memastikan operasional maskapai penerbangan ini tetap berjalan normal, meski ada ancaman aksi mogok ‎oleh ‎Asosiasi Pilot Garuda (APG) bersama dengan Serikat Karyawan Garuda (Sekarga).

‎Direktur Umum dan SDM Garuda Indonesia Sari Suharso mengatakan, manajemen telah melakukan langkah mitigasi untuk mengantisipasi kondisi tersebut.

Namun, dia mengatakan, manajemen tetap mengapresiasi masukan Sekarga dan APG, sejalan dengan dinamika bisnis yang terus berkembang. Bahkan pekerja diajak turut mendukung upaya manajemen dalam meningkatkan kinerja perusahaan.

"Pada prinsipnya kami membuka ruang seluas-luasnya kepada rekan rekan Sekarga dan APG untuk berdiskusi dan bermusyawarah terkait concern rekan rekan terkait perkembangan dan keberlangsungan perusahaan," kata Sri, di Jakarta, Rabu 2 Mei 2018.

Manajemen juga berharap serikat pekerja dapat terus mendukung iklim kerja yang kondusif bagi perusahaan khususnya, di tengah-tengah tantangan persaingan bisnis yang semakin ketat.

Dia pun memberikan penjelasan terkait beberapa tuntutan Sekarga. Seperti sorotan akan urgensi direktorat kargo. Ini dinilai sejalan dengan tantangan industri penerbangan yang kian kompetitif, perusahaan turut mengembangkan berbagai model bisnis dalam memaksimalkan potensi pasar. Salah satunya dilakukan melalui utilisasi pasar kargo.

Melalui lini usaha kargo udara, Garuda Indonesia berhasil mengangkut 446.8 ribu ton angkutan kargo pada 2017, meningkat sebesar 7,4 persen dibandingkan 2016. Adapun pendapatan kargo meningkat 8,2 persen menjadi USD 237,1 juta di 2017.

Kemudian perihal pengangkatan direksi Garuda Indonesia sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Sari Suharso menyebutkan jika penentuan susunan dan struktur direksi Garuda Indonesia merupakan kewenangan penuh pemegang saham dan Kementerian BUMN RI.

"Berdasarkan hasil RUPST 2018, pemegang saham juga telah mengakomodir tuntutan serikat sebelumnya dalam kaitan dengan pengurangan jumlah direksi dengan meniadakan posisi direktur produksi dan mengangkat direktur operasi dan direktur teknik," tuturnya.

Penyesuaian susunan direksi yang diputuskan pada RUPST 2018 tersebut, dikatakan dengan mempertimbangkan tantangan bisnis.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya