Donald Trump Akan Gelar Buka Puasa Bersama di Gedung Putih

Tahun sebelumnya, Donald Trump meniadakan agenda buka puasa bersama yang telah menjadi tradisi di Gedung Putih selama dua dekade terakhir.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 04 Jun 2018, 12:08 WIB
Presiden Amerikat Serikat Donald Trump (US State Department / AP PHOTO via US Embassy Indonesia)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Donald Trump mengumumkan rencana menggelar buka puasa bersama dengan komunitas muslim di Gedung Putih, setelah tahun lalu gagal melakukannya.

Seorang pejabat Gedung Putih menegaskan agenda buka puasa bersama itu akan diselenggarakan pada Rabu, 6 Juni 2018, meskipun belum ada tamu yang dikonfirmasi kehadirannya.

Dikutip dari CNN pada Senin (4/6/2018), presiden-presiden Amerika Serikat (AS) sebelumnya telah melakukan tradisi buka puasa bersama di Gedung Putih selama dua dekade terakhir.

Absennya Donald Trump dalam menggelar agenda tahunan pada 2017, memicu kritik luas dari berbagai kalangan.

Imam Talib Shareef dari Masjid Nasional di Washington DC mengatakan kepada Newsweek kala itu: "Sangat mengecewakan karena hal tersebut adalah tradisi yang baik."

Donald Trump tidak menjelaskan secara pasti apa alasan ia meniadakan agenda buka puasa di Gedung Putih pada tahun lalu.

Namun, banyak pihak menduga bahwa Presiden AS ke-45 itu terlalu fokus pada upaya pembuktian kampanye "Make America Great Again".

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 


Twit Trump Soal Puasa

Warga Muslim mendengarkan ceramah saat menggelar Salat Jumat berjamaah di depan Gedung Putih, Jumat (8/12). Para warga muslim ini menggelar sajadah mereka di sebuah taman yang ada di depan kediaman resmi Presiden AS Donald Trump. (mari matsuri / AFP)

Sementara itu, Donald Trump dinilai telah menunjukkan sedikit perhatian terhadap ibadah puasa yang dijalankan umat muslim di Amerika Serikat, dibanding sebelumnya.

Melalui serangkaian twitnya, Trump menyatakan: "Ramadan mengingatkan kita pada kekayaan umat Islam yang ditambahkan ke permadani kehidupan beragama di Amerika Serikat. Di sini, kita semua diberkati untuk hidup di bawah Konstitusi yang menjamin kebebasan beragama dan menghormati praktik keagamaan."

"Konstitusi AS memastikan muslim dapat menjalankam Ramadan sesuai dengan perintah hati nurani. Dan tanpa hambatan oleh pemerintah. Dengan demikian, Konstitusi juga menyediakan berbagai kesempatan bagi semua warga Amerika untuk memperdalam pemahaman mereka tentang jiwa manusia," lanjutnya.

"Karena banyak orang bersatu untuk merayakan Ramadan, saya dan Melania sama-sama berharap berkat melimpah di bulan ini. Ramadan Mubarak!" lanjut Trump.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya