Ini 5 Mitos Seputar BAB yang Sesat

Kerap dipercaya namun juga diabaikan, ini lima mitos seputar dunia "per-tinja-an" yang harus Anda ketahui faktanya.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Jun 2018, 06:30 WIB
Beberapa mitos seputar BAB ini mungkin kerap Anda percayai (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Buang air besar (BAB) merupakan salah satu aktivitas yang harus dilakukan untuk membuat tubuh tetap sehat. Walaupun kadang kegiatan ini diremehkan, tetap saja masih banyak mitos seputar aktivitas ini, terutama soal kesehatan.

Melansir The Sun pada Senin (4/6/2018), Enid Taylor, dokter naturopati, ahli gizi, dan pendiri Taymount Clinic mengatakan kepada The Mirror tentang beberapa mitos seputar kotoran yang sepertinya tidak perlu Anda percayai.

1. Butuh waktu lama

Beberapa orang mengatakan bahwa BAB membutuhkan waktu yang lama. Namun, Enid menyatakan bahwa kegiatan tersebut tidak perlu menghabiskan banyak waktu.

"Yang benar adalah, tidak masalah jika Anda menunggu agak lama, atau ingin lebih cepat," kata Enid.

Dia menambahkan, BAB harus dilakukan dengan santai dan tanpa rasa sakit, karena mengejan hanya membuat Anda sakit perut.

2. Tinja harus berwarna cokelat

Meskipun rentang warna tinja sehat antara cokelat kekuningan hingga gelap, pola makan bisa mempengaruhinya.

Misalnya, buah seperti ceri akan membuat warna kotoran menjadi keunguan dan hal itu tidak berbahaya. Kecuali, apabila warnanya berubah menjadi hitam atau merah.

Namun, Anda juga harus berhati-hati karena beberapa keadaan bisa disebabkan karena hati tidak menghasilkan empedu yang membuat warnanya jadi cokelat.

Perhatikan juga apabila tinja mengambang.

"Jika usus melakukan tugasnya, dia akan mencerna minyak dan lemak yang akan membuatnya tenggelam. Mengambang tidak masalah, namun jika itu kerap terjadi. kemungkinan pertanda buruk kesehatan pencernaan," tambah Enid.

Simak juga video menarik berikut ini:

 


Ditahan dan Bau Busuk

Tinja bau busuk bukan berarti Anda tak sehat (iStockphoto)

3. Tidak masalah ditahan hingga tiba di rumah

Keinginan BAB di luar rumah memang menyiksa. Menahannya sebenar mungkin tidak masalah, namun jangan terlalu lama. Hal ini dikarenakan, makin lama kotoran ditahan, makin banyak air diserap dan semakin keras tinja.

Ini berpotensi menyebabkan kerusakan pada usus besar.

4. Tinja bau busuk berarti Anda tidak sehat

Kotoran yang bau adalah normal. Ini karena usus menyingkirkan bakteri jahat beserta racun.

Namun, untuk menghindari itu, pola makan bisa mempengaruhi dan membantu meredakan baunya.

Daging, susu, bawang putih, beberapa sayuran seperti kale dan kubis mengandung sulfur dan meningkatkan bau. Selain itu, junk food yang sulit dicerna juga membuat tinja memiliki aroma tak sedap.

 


Jumlah BAB

Tiap orang punya waktu BAB nya masing-masing (iStockphoto)

5. Orang sehat buang air sekali sehari

"Frekuensi berapa pun sehat selama tidak mempengaruhi kualitas hidup dan tidak disebabkan oleh intoleransi makanan," ujar Enid.

sehingga, Anda tidak perlu memantau berapa kali jumlah BAB dalam sehari.

Satu dari lima orang Inggris mengatakan mereka BAB 2 kali dalam sehari, sementara 36 persen mengungkap mereka tidak BAB hingga 3 sampai 5 hari.

Namun, yang pasti harus diperhatikan adalah, Anda harus melihat apakah ada hal tidak biasa ketika BAB, dan bertahan lebih dari 6 minggu. Apabila itu terjadi, mungkin saatnya untuk menemui dokter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya